Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengecek beberapa sampel takjil. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi melakukan uji laboratorium makanan dan minuman dari pedagang takjil di Pasar Takjil Ramadhan, Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Minggu (3/4/2022).
Dinkes melakukan uji sampel untuk memastikan takjil yang dijual layak konsumsi dan tidak mengandung bahan berbahaya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat melalui
Winanto, Sub Koordinator Fungsional Kesehatan Dinkes mengatakan, pengawasan dan
pemeriksaan dilakukan terhadap makanan dan minuman yang dicurigai atau
terindikasi adanya bahan berbahaya yang disalahgunakan.
"Indikator pemeriksaan meliputi, Borax, Rhodamin,
Formalin, dan Methyl Yellow. Karena bahan tersebut mudah didapat dan relatif
lebih murah dibanding bahan tambahan pangan yang sebenarnya," terangnya.
Pemeriksaan produk takjil dilakukan secara acak. Petugas
akan menyisir stand para pedagang yang terindikasi menggunakan bahan berbaya. "Hari
ini ada 13 sampling takjil yang diduga mengandung bahan berbahaya. Tapi setelah
dicek, semuanya negatif," kata Winanto.
Menurutnya, apabila ada makanan ataupun minuman yang dijual
mengandung bahan berbahaya, Dinkes bakal memberikan sanksi kepada pedagang
bersangkutan. "Apabila ada yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya,
akan ada pembinaan khusus nantinya," tegasnya.
Mobil Labkesda standby di Pasar Takjil Ramadhan
untuk menguji takjil bebas bahan berbahaya. (Foto: Fattahur)
Selain memeriksa dan mengawasi takjil di Pasar Takjil di wilayah Banyuwangi Kota, Dinkes juga melakukan hal serupa di 25 titik pasar takjil yang tersebar di tiap kecamatan se-Banyuwangi. "Kalau di tempat lain, ada petugas dari masing-masing puskesmas yang akan menguji takjil," tambahnya.
Pada Ramadhan tahun ini, Pemerintah Daerah berupaya
mengakomodir kepentingan para pelaku usaha dengan memfasilitasi mereka
menjajakan takjil yang digelar di 25 kecamatan se-Banyuwangi.
"Pasar takjil ini merata. Semuanya kita fasilitasi
sama tidak ada pilih kasih. Saya minta juga pihak terkait lainnya bisa
mendukung program UMKM naik kelas ini," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk
Fiestiandani.
Ipuk berharap, pelaksanaan pasar takjil yang rutin digelar
saat bulan Ramadhan ini bisa lebih tertib dan teroganisir di tiap tahunnya.
Selain itu, Ipuk juga meminta kepada pedagang untuk memperhatikan produk
makanan dan minuman yang dijual.
'Konsepnya kita ingin selain memberikan fasilitas kepada
mereka untuk berjualan, tapi kita juga ingin pedagang yang jualan di Pasar
Takjil harus menjual produk yang sehat dan berhigienis. Dinkes sudah siapkan
uji lab untuk mengetes takjil. Tapi Alhamdulillah, semua pelaku yang jualan
disini sudah menjalani tes," pungkas Ipuk. (fat)