(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang lolos untuk penilaian validasi lapang kompetisi Innovative Government Awards (IGA). Pada penilian IGA kali ini, Banyuwangi mengajukan 220 inovasi dari berbagai bidang pemerintahan dan pelayanan publik.
IGA merupakan apresiasi tahunan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada pemerintah daerah untuk keberhasilan melakukan inovasi di bidang tata kelola pemerintahan, peningkatan layanan publik, dan pembangunan.
Tim penilai IGA datang langsung ke Banyuwangi selama dua hari, Kamis - Jumat (7/11/2024), terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri.
“Kami datang untuk melihat
langsung inovasi yang telah diajukan. Apakah benar berjalan dan memberikan
dampak bagi masyarakat,” kata Maman Wijaya, Asisten Deputi Literasi, Inovasi
dan Kreativitas Kemenko PMK.
Penilaian lapang ini merupakan tahap ke 4 dalam proses penilaian IGA 2024. Di Banyuwangi, tim penilai IGA melakukan sejumlah kunjungan di antaranya ke Balai Desa Karang Bendo dan Balai Desa Sukojati Kecamatan Blimbingsari.
Tim melihat langsung sejumlah
inovasi pelayanan publik yang diterapkan mulai dari sistem pelayanan publik
berbasis digital hingga mengunjungi penerima program inovasi peningkatan
ekonomi warga “Kanggo Riko”
Kanggo Riko merupakan program
penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM). Penerima program ini
mendapatkan Rp2,5 juta, untuk memenuhi kebutuhan usahanya.
Kanggo Riko ini telah dirintis
sejak 2018 dan dirasakan manfaatnya oleh 6.898 KK. Khusus tahun ini,
ditargetkan 1.890 penerima Kanggo Riko.
“Ini satu dari berbagai program
upaya pengentasan kemiskinan. Untuk program ini, prioritasnya diperuntukkan
bagi ibu-ibu hebat yang menjadi tulang punggung keluarga," kata Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat MY. Bramuda saat mendampingi tim penilai.
Selanjutnya tim penilai mendatangi
Lounge Pelayanan Publik untuk melihat langsung pelayanan yang diterapkan oleh
Banyuwangi.
Seperti Unit Gawat Darurat (UGD)
Kemiskinan yang memuat data penduduk miskin by name by adress serta intervensi
penanganan kemiskinan yang didapatkan.
Sebagai informasi, Kabupaten Banyuwangi selama 6 tahun beruntun sejak 2018 berhasil mempertahankan predikat sebagai kabupaten terinovatif se-Indonesia pada kompetisi IGA. (humas/kab/bwi)