Program Sekardadu DPU Pengairan Banyuwangi Dimonitoring Pakai Aplikasi DigitalDPU Pengairan Banyuwangi

Program Sekardadu DPU Pengairan Banyuwangi Dimonitoring Pakai Aplikasi Digital

Kebersihan DAM di Kabupaten Banyuwangi terawat dengan baik. (Foto : Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Progam Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) terus dimonitoring oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi.

Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Manfaat dan Kemitraan Doni Arsilo Sofyan mengatakan, kegiatan monitoring program Sekardadu melibatkan petugas dari 11 Korsda (Koordinator Sumber Daya Air).

"Monitoring dilakukan secara berkala dan dilaporkan melalui aplikasi e-Monitoring Sekardadu," kata Doni, Jumat (8/11/2024).

Baca Juga :

Aplikasi e-Monitoring Sekardadu berfungsi untuk mempermudah pengawasan dan meningkatkan keaktifan lembaga pendidikan dalam menjalankan program.

Penggunaan aplikasi diawali dengan pelatihan staf korsda sebagai admin lokal di masing-masing wilayahnya. Untuk selanjutnya disosialisasikan ke lembaga pendidikan yang melaksanakan Sekardadu.

"Harapannya sekolah dapat melaporkan segala kegiatan berkaitan dengan menjaga kelestarian sumber daya air yang sejalan dengan sekardadu melalui aplikasi tersebut. Dan memastikan kondisi saluran yang menjadi zonasinya terawat dengan baik," ujar Doni.


Para pelajar membersihkan sungai dalam mensukseskan program Sekardadu. (Foto: Istimewa)

Sebagai informasi, Sekardadu merupakan program kolaboratif yang melibatkan lintas sektoral termasuk lembaga pendidikan dari berbagai jenjang, untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai.

Sejak digulirkan pada tahun 2022, program Sekardadu berhasil melibatkan ratusan ribu siswa dari 434 lembaga pendidikan, terdiri dari 294 SD/MI, 103 SMP/Mts, 37 SMA/SMK/MA, dan 9 perguruan tinggi di Banyuwangi.

Doni mengungkapkan, program Sekardadu juga menggerakkan lintas sektor, termasuk masyarakat dan instansi terkait untuk bersama menjaga dan merawat kebersihan sungai. Mulai daerah tangkapan air dari hulu hingga hilir.

Selain berfungsi menjaga daerah aliran sungai (DAS), program yang masuk TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur tahun 2023 tersebut, juga diperluas ke sektor wisata. 

"Program ini bukan hanya bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan," tambahnya. (fat)