Peternakan ayam di Desa/Kecamatan Sempu milik Mulyadi. (Foto : Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Harga telur di Kabupaten Banyuwangi merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. Naiknya harga telur ini dipicu oleh tingginya harga pakan ternak.
Mulyadi, salah seorang peternak ayam petelur di Desa/Kecamatan Sempu menyebutkan harga pakan ternak seperti konsentrat saat ini dikisaran Rp. 500 ribu lebih per sak berisi 50 kilogram.
"Sebelumnya harga konsentrat per saknya seharga Rp.
450 ribu, saat ini Rp. 500 sampai Rp. 575 ribu," kata Mulyadi, Jumat
(3/6/2022).
Naiknya biaya pakan ternak ini membuat Mulyadi putar otak
agar usahanya tetap jalan. Sebab, stok telur di peternak mulai menipis.
Sementara permintaan dari konsumen meningkat. Sehingga harga telur pun juga
turut naik.
Mulyadi mengaku menjual telur kepada konsumen seharga Rp.
25.500 per kilogramnya. "Kenaikan ini tidak hanya terjadi di Banyuwangi
tapi seluruh wilayah Indonesia. Saya ikut asosiasi peternak, sehingga saya juga
jelaskan bahwa harga pakan ternak sedang naik," tandasnya.
Tingginya biaya pakan ternak ini berimbas terhadap
fluktuasi daging ayam dan telur. Harga telur di pasaran saat ini tembus Rp. 27
ribu per kilogram. Naik Rp. 5 ribu dari harga sebelumnya, Rp. 22 ribu.
Pedagang telur dan daging ayam di
pasar tradisional Banyuwangi. (Foto: Fattahur/dok)
Naiknya harga telur di pasaran ini juga berdampak pada daya
beli masyarakat. Sebagian konsumen mengurangi jumlah pembelian.
"Banyak pembeli yang mengeluh harga telur kok naik
lagi. Sehingga mereka mengurangi pembelian," kata Askaya, pedagang telur
di Pasar Banyuwangi.
Sementara harga daging ayam mengalami kenaikan meski tak
begitu signifikan. Hal itu disampaikan Handayani (51) yang menyebut harga
daging ayam naik sejak Jumat (27/5/202).
"Harga daging ayam naik dari sebelumnya Rp. 30 ribu
menjadi Rp. 32 ribu per kilo. Tapi untuk penjualan masih lancar," katanya.
(fat)