Pelaksanaan Sekardadu SDN 1 Songgon di Saluran tersier Bulu 2 Korsda Singojuruh beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id -
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi terus berupaya mencegah
terjadinya banjir. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjaga dan merawat
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Untuk merawat DAS itu, DPU
Pengairan memiliki program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu).
Sejak diluncurkan pada Maret 2022 lalu, Sekardadu hingga kini terus digalakkan.
Program ini tak hanya
berfokus pada pembersihan sungai saja, ada pula unsur edukasi yang diberikan
kepada masyarakat, utamanya kalangan pelajar dan mahasiswa. Setidaknya ada
ratusan sekolah hingga perguruan tinggi, bahkan pondok pesantren dilibatkan
untuk peduli terhadap kebersihan daerah aliran sungai.
Kepala DPU Pengairan
Banyuwangi, Guntur Priambodo melalui Ketua Pelaksana Program Sekardadu, Doni Arsilo
Sofyan mengatakan, program Sekardadu merupakan gerakan lintas sektor. Mulai
dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga stakeholder.
"Kegiatan Sekardadu ini sifatnya berkelanjutan, sehingga dalam pelaksanaannya akan dilakukan monitoring dan evaluasi agar program dapat berjalan secara maksimal," ujar Doni beberapa waktu lalu.
Pelajar diedukasi untuk peduli terhadap
kelestarian sungai di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Selain edukasi, dalam
Sekardadu juga dilaksanakan berbagai program di dalamnya seperti pemanfaatan
stren kali untuk destinasi wisata, pemasangan screenguard di sungai, sungai
untuk kolam ikan, penanaman pohon, dan lainnya.
Doni juga mengajak agar
seluruh masyarakat untuk sudi membersihkan sampah di aliran sungai. Mengingat
saat ini Banyuwangi memasuki musim penghujan. Potensi banjir akibat
luapan sungai memungkinkan terjadi.
"Jika sungainya bersih,
dan fungsinya terjaga maksimal, maka potensi terjadinya banjir akibat luapan
sungai dapat diminimalisir. Untuk menjaga kebersihan sungai, kita juga sudah
pasang imbauan agar masyarakat menjaga kebersihan dan tak sembarangan membuang
sampah ke sungai," pungkasnya. (fat)