Aki Peduli Seniman Blambangan di Balikpapan, Mengisi Bulan Ramadhan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Menyambut berkah bulan suci Ramadhan, warga Banyuwangi yang sukses di Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar acara Peduli Seni Blambangan Banyuwangi. Mereka mengumpulkan infak, shodaqoh, untuk diberikan pada pelaku seni yang ada di Balikpapan.
Warga Banyuwangi menyumbangkan secara ikhlas, mulai dari Rp. 50 ribu hingga Rp. 1,5 juta. Dalam waktu singkat, terkumpul dana sebesar Rp. 8.600.000,- (Delapan Juta Enam Ratus Ribu Rupiah).
Dana tersebut merupakan sumbangan sukarela dari 19 warga
Banyuwangi di Balikpapan secara spontanitas, karena mereka peduli terhadap para
seniman Blambangan yang ‘nguri-nguri’ Kesenian Blambangan meski berada di
rantauan.
Kemudian dana tersebut dibelikan paket sembako,
masing-masing senilai Rp. 150 ribu. Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh
Bapak Satuni, pemilik Bengkel Laros yang beralamat di Jl, Pialing, Balikapan
Selatan.
Ada puluhan seniman Blambangan yang tergabung dalam group
kesenian Sritanjung, Minak Jinggo dan Langgeng Budoyo. Mereka yang terdata,
semua mendapatkan santunan. Namun mengingingat kondisi pandemi, para seniman
tersebut hanya diwakili oleh Pimpinan Group Kesenian untuk menerima bantuan
Bengkel Mobil Laros.
Keterangan Gambar : Warga
Banyuwangi berkumpul di Bengkel Mobil Laros Balikpapan. (Foto: Istimewa)
Acara Pembagian santunan kepada Seniman Blambangan di
Balikpapan ini, dilanjutkan dengan buka bersama warga Banyuwangi di rantau.
Dalam kesempatan tersebut, juga dibahas sejumlah kegiatan sosial untuk membantu
warga Banyuwangi di Balikpapan yang nasibnya kurang beruntung.
Melihat respon terhadap aksi Peduli Seniman Blambangan yang
cukup tinggi, para penggerak aksi dan koordinator yakin bila kelak direncanakan
dengan matang, kegiatan lebih besar lagi bisa digelar.
Kegiatan kali ini mengambil momentum bulan suci Ramadhan,
berikutnya juga sedang dirancang kegiatan sejenis. Mengingat sejak Pandemi
Covid-19 para seniman ini juga kurang mendapatkan masukan, akibat tidak ada
kegiatan kesenian.
(Penulis: H Bambang Hariyono, Koordinator Peduli Seniman
Blambangan di Balikpapan, Kalimantan Timur)