Cege Aldea, Artis Cilik Keturunan Tionghoa Merilis Lagu Bahasa UsingCatherine Grace Aldea

Cege Aldea, Artis Cilik Keturunan Tionghoa Merilis Lagu Bahasa Using

Cege Aldea membawakan lagu Kil Bungkil karya Atang Arthuro. (Foto: Tangkapan Layar)

KabarBanyuwangi.co.id – Di tengah seretnya artis-artis cilik yang berani eksis dengan menyayikan lagu-lagu berbahasa Using, sekarang muncul pendatang baru Catherine Grace Aldea, atau Cege. Anak perempuan berusia 8 tahun ini, muncul Channel Youtube Cege Aldea membawa lagu Kil Bungkil karya Atang Arthuro.

“Saya senang sekali, saat mengetahui Cege ingin berlajar dan menyanyikan lagu-lagu Bahasa Using. Apalagi di tengah masih adanya ‘Wong Using’ yang enggan menyanyi lagu Using, ini justru anak keturunan Tionghoa bersemangat belajar menyanyi lagu Using,“ ujar Atang Arthuro kepada Kabarbanyuwangi.co.id, Rabu (5/5/2021).

Atang bersama Tim Kreatif Cege Aldea lainnya, akan konsisten melahirkan lagu-lagu bertema anak-anak yang dibawakan anak-anak. “Terus terang, saya prihatin banyak artis anak-anak, justru membawakan lagu-lagu bertema orang dewasa,” kata pentholan OmpRock asli Desa Karangsari, Kecamatan Sempu ini.

Baca Juga :

Cege Aldea adalah anak ketiga pasangan Lay Zhe Lun (Awen) dan Rina Elizabeth, kakaknya bernama Kevin Eja Dinata dan Alvin Christian Denata. Cege siswi Sekolah Dasar (SD) Santa Maria Banyuwangi, selami ini memang getol mengikuti lomba menyanyi di Banyuwangi, termasuk lagu-lagu berhasa Using.

“Cege dengan diantar orang tuanya, datang menemui saya dan menyatakan ingin menyanyi lagu-lagu Using. Cege dan orang tuanya berdalih, dia lahir, hidup dan besar di Banyuwangi, sudah sewajarnya ingin ikut terlibat dalam melestarikan kesenian yang ada di Banyuwangi,” terang Atang.

Keterangan Gambar : Cege Aldea artis cilik Using keturunan Tionghoa. (Foto: Dok. Keluarga)

Saat ditanya kesulitannya membimbing Cege, Atang mengakui memang ada dibanding membimbing anak keturunan Using asli. Terutama saat pengucapan diftong, atau vokal rangkap yang sering muncul dalam Bahasa Using.

“Karena anak ini tinggal di kawasn Panganjuran dan banyak yang berhasa Using, sehingga mudah mengerti bila diarahkan. Semangat dia cukup besar, juga memudahkan proses-proses selanjutnya,” tambah Atang.

“Bahkan Cege juga senang datang pada acara-acara kesenian yang ada di Banyuwangi, untuk mewujudkan keinginanya tersebut,” imbuh Atang.

Setelah muncul di Channel Youtube Cege Aldea untuk pertama kalinya, Atang dan Tim Kreatif lainnya sudah mempersiapkan lagu-lagu lainnya untuk Cege. Tema yang akan dipertahankan adalah terkait anak-anak, optimisme, cinta kepada seni-budaya daerah.

“Pada klip lagu Kil Bungkil, memang kami sengaja menonjolkan identitas Cege sebagai keturunan Tionghoa. Ini semata-mata untuk mempertegas maksud, bahwa lagu-lagu Using itu juga bisa dikembangkan oleh siapa saja. Juga tidak perlu malu menyanyi lagu-lagu Using,” pungkas Atang. (sen)