Akses jalan menuju dua Desa Kembiritan-Karangsari rusak parah. (Foto: istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Warga dua desa di Kabupaten Banyuwangi, mengeluhkan kondisi jalan rusak parah yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
Akses jalan Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng yang menghubungkan, Dusun Karangrejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu itu rusak bertahun-tahun, hingga kini belum ada perbaikan.
Menurut salah seorang warga setempat, Haris, kondisi jalan yang penuh lubang dan becek saat hujan sangat menyulitkan aktivitas sehari-hari, terutama bagi petani yang harus mengangkut hasil panen mereka.
Selain itu, akses kendaraan juga terganggu hingga berdampak pada biaya transportasi yang semakin tinggi saat panen tiba. Bahkan, kendaraan sepeda motor terperosok sering terjadi akibat jalan berlubang dan berlumpur.
“Rasanya mulut kami sudah capek kalau harus mengeluh terus mas. Kami sampaikan kepada pejabat pemerintah Kabupaten Banyuwangi, namun hanya menjawab akan segera diperbaiki,” keluh Haris.
“Tetapi semuanya itu hanya omong kosong, ibarat tong kosong nyaring bunyinya,” imbuh Haris, Senin (11/11/2024) kepada sejumlah wartawan.
Warga berharap pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera merespons, sekaligus memberikan solusi atas kondisi jalan tersebut.
Mereka khawatir kondisi jalan semakin parah akan memicu masalah keselamatan, terutama bagi anak-anak sekolah yang melewati jalan alternatif ini setiap hari.
Sementara itu, Kepala Desa Kembiritan, Sukamto juga telah berulang kali mengajukan laporan perbaikan ke dinas terkait, namun belum mendapatkan tanggapan.
Pemerintah diharapkan untuk segera memberikan solusi agar aksesibilitas di kedua Desa, Kembiritan dan Karangsari itu bisa normal tidak menghambat perekonomian warga.
“Jalan yang rusak puluhan tahun belum tersentuh. Kami sudah mengajukan ke pihak pemerintah kabupaten tentang keluhan masyarakat,” ungkap Sukamto.
“Kembali lagi kami hanya bisa berusaha yang terbaik untuk masyarakat. Kebijakan semuanya ada di pemerintah kabupaten mas,” pungkas Sukamto. (red)