Fenomena waterspout di perairan Selat Bali. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Fenomena waterspout terjadi di wilayah perairan Selat Bali, Banyuwangi pada, Rabu (16/06/2021) sore.
Angin berekor berkecepatan tinggi ini juga mengarah ke wilayah pesisir hingga menerbangkan apa saja yang dilewatinya. Beruntung, fenomena yang sempat membuat warga panik ini tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban.
Rendra Kurnia, salah satu warga yang berada di kawasan
Plengsengan Mandar mengatakan, angin berputar awalnya kecil dan semakin membesar
hingga menerbangkan air laut yang dilewatinya.
Fenomena ini menjadi tontonan warga yang sedang menikmati
sore di sepanjang Pantai Boom, Kelurahan Mandar. Ketika angin mulai melintas di
pemukiman warga di kawasan pemukiman, warga mulai panik.
“Awalnya itu ada awan hitam menggumpal, setelah 5 menit
ekornya turun ke laut,” ungkap Rendra.
Satu perahu nelayan rusak. (Foto: Istimewa)
Angin berkecepatan lebih dari 10 knot ini langsung
menerbangkan apa saja yang dilewatinya termasuk atap rumah warga. Bahkan sejumlah
pengunjung warung ikan bakar di kawasan Plengsengan langsung berlarian untuk
menyelamatkan diri agar tak tersapu angin.
Angin berputar berkecepatan tinggi ini akhirnya menghilang
setelah mengarah menuju ke arah barat.
“Tadi itu banyak warga yang tidak menyadari akan bahaya
angin ini. Malah tadi banyak yang melihat dan memfoto-foto anginnya. Tau ada
barang mulai beterbangan, warga di Plengsengan tadi langsung panik berlarian,”
tandas Rendra.
“Alhamdulillah tidak ada korban, tapi katanya warga tadi
hanya satu perahu dan atap rumah warga yang rusak,” imbuhnya.
Pasca terjadinya angin berekor berkecepatan tinggi ini,
hampir seluruh wilayah Kecamatan Banyuwangi Kota langsung diguyur hujan cukup
lebat beberapa saat.
Atap rumah warga rusak diterjang waterspout.
(Foto: Istimewa)
Setelah hujan reda, warga langsung bergotong royong
membersihkan puing-puing reruntuhan atap rumah yang jebol setelah tersapu
angin. “Anginnya hilang menuju kearah barat,” pungkasnya.
Waterspout merupakan angin puting beliung yang berhembus
di atas permukaan air yang terbentuk karena tingginya pertumbuhan awan
cumulonimbus.
Meski terjangan angin tidak sebesar angin puting beliung di
daratan, namun masyarakat tetap diminta untuk waspada akan adanya fenomena alam
water spout ini. Waterspout ini sendiri biasanya muncul pada peralihan musim.
(man)