Wisman Asal Prancis Mendadak Jadi Juri Seleksi Gandrung Sewu 2025Disbudpar Banyuwangi

Wisman Asal Prancis Mendadak Jadi Juri Seleksi Gandrung Sewu 2025

Satu keluarga wisatawan mancanegara asal Prancis hadir di tengah antusiasme peserta seleksi Gandrung Sewu. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Seleksi penari Gandrung Sewu 2025 di halaman Korwilkersatdik Kecamatan Glagah, Banyuwangi, awalnya berlangsung seperti biasa pada Minggu (27/7/2025).

Namun, tiba-tiba berubah riuh saat kehadiran tiga sosok asing menarik perhatian di tengah ratusan peserta dan orang tua yang menanti hasil seleksi.

Tiga sosok itu adalah satu keluarga wisatawan mancanegara asal Prancis yang tanpa sengaja ikut terlibat dalam proses seleksi para penari muda Banyuwangi.

Baca Juga :

David Fourrage, Sandra Touratier, dan putri mereka, Luna Fourrage, tengah menikmati liburan di Banyuwangi. Saat melintasi lokasi seleksi, mereka tertarik menyaksikan ratusan pelajar yang sedang menarikan tarian khas Gandrung dengan penuh semangat.

Suasana seleksi yang terbuka dan penuh semangat membuat keluarga ini betah berlama-lama menonton.

Bahkan, mereka akhirnya didapuk panitia untuk menjadi “juri tamu dadakan” dan memberikan tiket kelulusan simbolik kepada beberapa peserta yang tampil memukau.

“Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” ujar Sandra Touratier sambil tersenyum.

“Kami tentu dibantu panitia dalam menilai, tapi energi para penari benar-benar terasa. Mereka menari dengan hati,” tambahnya.

Sandra mengaku tersentuh saat menyaksikan reaksi para peserta setelah pengumuman. Ada yang menangis bahagia karena terpilih, dan ada pula yang menitikkan air mata karena belum beruntung.

“Kami berusaha menyemangati semuanya. Mereka luar biasa,” ujar Sandra.

Ia menyebut para pelajar ini sebagai penjaga budaya Banyuwangi. “Kami yakin mereka adalah generasi penerus yang akan menjaga dan melestarikan kesenian daerahnya,” ungkapnya kagum.

Seleksi penari Gandrung Sewu sendiri telah berlangsung sejak Sabtu (19/7/2026) di sejumlah sektor wilayah. Ribuan pelajar dari seluruh Banyuwangi disaring dalam proses yang ketat, untuk tampil dalam pertunjukan kolosal tahunan yang digelar Oktober mendatang.

Tahun ini, Gandrung Sewu mengusung tema “Selendang Sang Gandrung”, yang mengangkat filosofi selendang sebagai simbol kekuatan, kelembutan, dan spiritualitas dalam tari Gandrung.

Bagi peserta yang lolos seleksi, perjuangan masih panjang. Mereka akan menjalani latihan intensif selama beberapa bulan sebelum naik ke panggung utama Festival Gandrung Sewu 2025, yang kembali masuk dalam jajaran Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kemenparekraf.

Kehadiran wisatawan asing seperti keluarga David semakin menegaskan daya tarik Gandrung Sewu, tak hanya sebagai acara budaya lokal, tetapi juga magnet pariwisata internasional. (anj/man)