Banyuwangi Berencana Terapkan Aplikasi PeduliLindungiDisbudpar Banyuwangi

Banyuwangi Berencana Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Banyuwangi (foto : Fattahur/Doc)

KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berencana menerapkan aplikasi PeduliLindungi bagi masyarakat yang hendak masuk mal ataupun destinasi wisata.

Dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M. Yanuar Bramuda, aplikasi ini untuk membantu pelacakan atau tracing penderita Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Aplikasi ini rencananya akan diterapkan secara bertahap di seluruh tempat yang menjadi roda perekonomian Banyuwangi.

"Saat ini aplikasi PeduliLindungi ini sudah kita daftarkan dan tinggal menunggu persetujuan dari Kemenkes dan Menkominfo," ujar Bramuda, Senin (30/8/2021).

Baca Juga :

Jika telah mendapat persetujuan, lanjut Bramuda, aplikasi ini akan diujicoban terlebih dahulu di beberapa titik, seperti mal, restoran, maupun tempat wisata.

Untuk mengetahui detail aplikasi itu, kata Bramuda, masyarakat cukup mengunduh aplikasi melalui smartphone, selanjutnya mengisi data diri, nomor ponsel, email yang digunakan saat vaksinasi.

Dalam aplikasi, terdapat barcode atau QR Code yang nantinya akan digunakan ketika hendak masuk pusat perbelanjaan ataupun destinasi wisata.

"Dalam aplikasi tersebut, seluruh data pengunjung akan terekam, salah satunya mengetahui status sudah divaksin atau belum. Jika belum divaksin, maka tidak diperkenankan masuk ke mal ataupun ke tempat wisata," jelasnya.


Wisata alam Goa Sodong. (Foto: Fattahur/Doc)

Dirinya berharap, inovasi ini dapat memberikan rasa nyaman bagi para pengunjung dari terpaparnya Covid-19 serta tidak menjadi kluster baru. Sebab mereka yang yang masuk di tempat wisata sudah ada jaminan pernah melakukan vaksinasi.

"Dengan demikian, perputaran perekonomian di Banyuwangi dapat tumbuh di tengah pandemi," imbuhnya.

Nur Hariri pengelola tempat wisata Goa Sodong menilai inovasi PeduliLindungi itu sangatlah bagus. Namun pihaknya masih belum mengetahui apakah nantinya aplikasi tersebut bisa menjamin peningkatan jumlah masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata.

"Sangat bagus menurut saya, tapi  kita juga tidak tahu nantinya di lapangan seperti apa. Sebab tidak semua pengunjung memiliki aplikasi," kata Nur Hariri.

Menurut Nur Hariri, pandemi Covid-19 memberi dampak signifikan ke semua sektor, termasuk pariwisata. Pendapatannya menurun drastis selama pandemi, mau tidak mau para pelaku usaha harus mentaati kebijakan yang diterapkan pemerintah.

"Jika aplikasi itu memang diterapkan, kami berharap mendapat sosialisasi atau simulasi terlebih dahulu supaya kita mudah melaksanakannya," pungkasnya. (fat)