
Ratusan praktisi SOUL Meter dari berbagai daerah mengikuti SOUL Conference 2025 di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Banyuwangi menjadi tuan rumah
penyelenggaraan Spirit of Universal Life (SOUL) Conference ke-10, dengan
mengusung tema "Bertumbuh Menyeluruh (Holistic Growth)".
Chief Marketing Officer SOUL, Anak Agung Gede Putra
menuturkan, Banyuwangi memiliki latar belakang filosofis dan spiritual yang
kuat, terangkum dalam simbol Gajah Oling.
"Simbol Gajah melambangkan Yang Maha Besar atau Sang
Pencipta, dan Oling berarti eling atau mengingat, menyadari, serta hidup dalam
kesadaran. Dengan demikian, Gajah Oling adalah refleksi sikap batin untuk
selalu terhubung dengan Sang Pencipta," ujarnya.
Soul Conference merupakan agenda tahunan sebagai wadah
transformasi untuk para praktisi SOUL Meter mencapai pertumbuhan yang utuh,
seimbang, dan menyeluruh dalam empat aspek fundamental kehidupan. Yakni
spiritual, kesehatan, hubungan, dan kemakmuran.
Selama tiga hari pada 5-7 Desember 2025, SOUL Conference
ke-10 diikuti sekitar 700 peserta. Kurang lebih 500 orang dari 17 provinsi di
Indonesia hadir secara langsung, dan 200 peserta lainnya dari 9 negara
mengikuti melalui Zoom Webinar.
Konferensi ini didukung oleh komunitas praktisi SOUL Meter
(Measurement Technique of Radiation), yang kini telah mencapai 1.390 anggota
Soul Development Program (SDP).
Sejak pertama kali digelar, SOUL Conference konsisten
menjadi ruang transformasi spiritual bagi ribuan orang. Setiap peserta
mengalami tahap pertumbuhan yang berbeda, dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Bagi mereka yang mengalami stagnasi, SOUL Conference
berupaya memfasilitasi kesempatan untuk membuka berbagai hambatan pertumbuhan.
Di SOUL Conference ke-10, peserta belajar lebih dalam dan
berbagi pengetahuan serta pengalaman antara sesama praktisi terkait penggunaan
SOUL Meter, sebuah metode mempertajam intuisi untuk mengetahui kebenaran
melalui pengukuran berbasis energi.
"Ada pula SOUL Reflection, metode untuk pengenalan
jati diri yang lebih dalam untuk menyembuhkan luka batin, men-delete hal
negatif dalam diri dan memperkuat kualitas energi positif," kata
Arsaningsih, pendiri SOUL.
Dedikasi dan aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh
perempuan yang akrab disapa Bunda Arsaningsih itu, tercatat telah mencerahkan
ratusan ribu jiwa melalui berbagai kegiatan sosial dan spiritual yang didukung
oleh Yayasan Cahaya Cinta Kasih selama 13 tahun berdiri.
"Selain pembelajaran, konferensi ini menjadi tempat
berkumpul, silaturahmi, dan reuni para praktisi SOUL Meter dari berbagai kota
di dunia, serta menjadi ajang apresiasi untuk komunitas yang aktif
menyelenggarakan kegiatan SOUL Action di berbagai daerah," ungkapnya.
Selain dikenal sebagai seorang spiritualis modern, pakar
energi dan guru meditasi, kepeduliannya yang besar pada pembentukan karakter
sejak dini untuk generasi penerus bangsa menjadi dasar untuk mendirikan Yayasan
Cahaya Cinta Kasih yang bergerak dibidang bantuan kemanusiaan, tuntutan
meditasi Online SOUL Reflection di Youtube serta pembelajaran umum proses
pengenalan jati diri dan olah rasa.
Penghargaan MURI diterima oleh Bunda Arsaningsih pada tahun
2015 sebagai pemrakarsa Senam Yophytta Materna, gabungan Yoga, Pilates, Tai
Chi, dan Afirmasi, dengan kategori peserta ibu hamil terbanyak sebanyak 25 ribu
peserta. (fat)