(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen selama Pemberlakukan Pembatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, memberikan dampak pada para pelaku wisata yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan aturan, seluruh destinasi wisata ditutup sementara selama PPKM Darurat. Padahal selama ini Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi favorit.
Untuk meringankan beban, disalurkan
bantuan berupa beras kepada 215 pelaku wisata yang berada di kawasan Kawah
Ijen, di kantor Kecamatan Licin, Selasa (13/7/2021). Total terdapat 2150
kilogram atau 2,1 ton beras yang disalurkan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
mengatakan, ditutupnya Kawah Ijen memberikan dampak yang signifikan pada para pelaku
wisata di kawasan tersebut. Mulai dari driver trooper, ojek troli, warung, dan
pelaku usaha lainnya.
"Mungkin bantuan ini tidak
seberapa. Tidak bisa mengganti penghasilan yang hilang karena ditutupnya Kawah
Ijen. Tapi ini bagian dari ikhtiar pemerintah untuk membantu para pelaku wisata
yang terdampak," kata Ipuk.
”Saya mohon maaf harus ada
pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit. Ini merupakan keputusan
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang harus diambil agar bisa menekan
penularan Covid-19, untuk melindungi masyarakat semua,” imbuhnya.
Ipuk meminta kepada seluruh
masyarakat untuk terus bersama-sama selalu taat protokol kesehatan. "Protokol
kesehatannya benar-benar dijaga. Selalu pakai masker. Mari jaga diri dan
keluarga masing-masing," ujarnya.
Camat Licin Hartono mengatakan,
bantuan ini diberikan kepada warga Licin yang selama ini bekerja sebagai pelaku
wisata di Kawah Ijen. "Pembagian bantuan ini diserahkan dalam 6 sesi,
untuk menghindari kerumunan,” kata Hartono.
Salah seorang penerima bantuan,
Sahlan mengatakan, ditutupnya Kawah Ijen membuat dia harus bekerja seadanya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Mau bagaimana lagi, kondisinya
seperti ini," kata Sahlan yang sebelum Kawah Ijen ditutup bekerja sebagai
driver troper tersebut.
"Alhamdulilah dapat beras 10 kilogram. Bisa buat makan lebih dari seminggu," tambah pria 57 tahun tersebut. (Humas/kab/bwi)