Baca Juga :

• Kabar Gembira, UMK Banyuwangi Tahun 2023 Naik 8,59 Persen
• Soal Konflik Kemitraan Kehutanan di Banyuwangi Selatan, Perhutani Buka Suara
• Ayah di Muncar Rudapaksa Anak Tiri hingga Hamil, Ancam Korban Pakai Golok
• Lestarikan Lagu Daerah, Banyuwangi Gelar Festival Paduan Suara Etnik Nusantara
• Polsek Songgon Tangkap Dua Remaja Bawa Pupuk Subsidi Secara Ilegal

Gadis berumur 11 tahun ini tampil beda saat gladi. Dia mengenakan kostum sambil memperagakan koreografi bak penampilan hari H.

Putri pertama Selvia Sanjaya ini terpilih menjadi model prototype Banyuwangi Ethno Carnival 2022.

"Saya sangat senang dan bangga sekali bisa turut terlibat dalam BEC tahun ini. Saya akan tampil maksimal untuk masyarakat Banyuwangi," ungkap siswi kelas V SDN Singonegaran, Banyuwangi ini.

Elvira Adijaya terpilih menjadi model prototype Banyuwangi Ethno Carnival 2022. (Foto: Fattahur)

Gladi bersih para peserta BEC disaksikan langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Dalam kesempatan itu Bupati Ipuk mengatakan, BEC bagian dari pemerintah daerah untuk peningkatan kunjungan wisata. BEC, menurut Ipuk, memiliki keterkaitan erat dengan sektor pariwisata.

"BEC kita gelar lagi setelah dua tahun vakum akibat pandemi. Sehingga ini menjadi momentum menggeliatkan kembali sektor pariwisata," jelasnya.

Dia menyebut BEC tahun ini mengusung tema "The Diversity of Banyuwangi Culture”. Tema ini menceritakan Banyuwangi yang menjadi rumah bagi ragam etnis dan budaya. Mulai dari Osing, Jawa, Bali, Madura, Mandar, hingga Arab. Sehingga diibaratkan sebagai Tamansarine Nusantara.

"Jadi Tamansarine Nusantara itu kekayaan yang ada di Banyuwangi. Banyuwangi memiliki keberagaman suku dan budaya. Sehingga ini menjadi modal kita untuk bersama-sama membangun Banyuwangi," terangnya. (fat)