Umbi porang. (Foto : Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id
- Harga porang mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan. Harga
porang dalam bentuk umbi kini berkisar Rp. 6.000 per kilogram, turun
setengahnya dari tahun lalu yang mencapai Rp. 12.000 per kilogramnya.
Turunnya
harga tanaman yang memiliki nama latin Amorphophallus Muelleri ini, membuat
para petani porang di Kabupaten Banyuwangi merugi.
"Tahun
lalu harga per kilogramnya sekitar Rp. 12.000, tahun ini turun menjadi Rp.
6.000 per kilogram," kata Giyono, petani porang asal Desa Bayu, Kecamatan
Songgon, Banyuwangi, Minggu (7/11/2021) kemarin.
Menurutnya,
harga porang menurun sejak beberapa bulan lalu. Diduga karena stok porang yang
berlebih. Sebab selama pandemi, aktivitas ekspor produk porang tersendat
semenjak pasar internasional banyak yang tutup.
Kondisi ini
membuat petani porang di Desa Bayu, memilih menunda panen porangnya, agar tak
semakin merugi. "Kami berharap harga porang baik bibit hingga panen bisa
kembali normal, dan semoga pemerintah juga memberi solusi," harapnya.
Petani
sekaligus pengepul porang lainnya, Muhammad Zunaidi, juga mengungkapkan hal
yang sama. Ia membenarkan jika harga porang tahun 2021 lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Harganya merosot dikisaran Rp. 5.000 sampai 6.000 per kilogramnya.
"Padahal
tahun 2020 per kilogram bisa mencapai Rp.13.000. Awal tahun 2021 mulai turun di
angka Rp 8.000. Dan semakin menurun di akhir bulan Juli, harganya hanya Rp.
5000. Tidak hanya harga umbi, harga bibit juga turun selama pandemi,"
bebernya. (fat)