Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melihat produk hasil pelatihan eks peserta. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sejumlah ahli waris peserta BPJS
Ketenagakerjaan (BPJamsostek) di Banyuwangi mendapatkan fasilitas pelatihan
kewirausahaan. Mereka adalah keluarga eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan
juga penyandang disabilitas.
Sebanyak 20 penerima manfaat diberi pelatihan membatik
hingga membuat aneka kreasi makanan. Kegiatan yang berlangsung tiga hari itu
bertujuan untuk memberdayakan mereka agar bisa tetap memiliki penghasilan
dengan menciptakan usaha baru.
Produk hasil pelatihan dilihat langsung oleh Direktur Utama
BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beserta
jajarannya dalam acara Closing Membership Empowerment Benefit Program and PMI
Fair di halaman Kantor BPJamsostek Banyuwangi, Jumat (26/8/2022).
Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, kegiatan pelatihan bernama
Membership Empowerment Benefit ini memang menyasar keluarga eks peserta
BPjamsostek agar mereka memiliki skill baru dan dapat bersaing dalam mencari
pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan sendiri.
"Mereka tidak hanya dilatih namun juga mendapatkan
pendampingan dari HIPMI untuk bagaimana
menjualnya. Kami juga bersinergi dengan sejumlah pihak, kami berharap tidak
mandek pada skill tapi juga bisa berkelanjutan. Sehingga target meningkatnya
harapan penghidupan yang lebih baik bisa tercapai," kata Anggoro.
Kegiatan seperti ini, kata Anggoro, merupakan program yang
berkelanjutan. Salah satu wilayah yang getol dan aktif mengawal program
tersebut yakni Provinsi Jawa Timur.
"Jawa Timur ini aktif, sehingga ini bisa dicontoh oleh
wilayah lainnya. Program ini merupakan yang ke dua, pertama dilakukan tiga
bulan lalu. Akan terus kita evaluasi, pelatihan apa yang dibutuhkan dan
bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Anggoro bersama Bupati Banyuwangi juga menyerahkan santunan kematian dan manfaat beasiswa kepada 3 ahli waris dan bantuan perlindungan pekerja rentan yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui APBD bagi 5 ribu nelayan.
Penyerahan bantuan kepada ahli waris peserta
BPJamsostek. (Foto: Istimewa)
Ada pula bantuan 68 paket alat pelindung diri (APD) dari
PT. ASDP Indonesia Ferry dan 15 paket bahan pangan pokok dari PT. Istana Cipta
Sembada.
"Kami mengapresiasi Bupati Ipuk dan Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi atas kepedulian dan dukungan terhadap optimalisasi
penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan di Banyuwangi. Contoh nyatanya
saat ini kami menyerahkan simbolis kartu peserta kepada lima ribu nelayan yang
didaftarkan melalui dana APBD Pemkab Banyuwangi," ucapnya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kepedulian BPJamsostek dengan
menggelar pelatihan kewirausahaan. Pelatihan tersebut, kata Ipuk, akan semakin
memupuk usaha Banyuwangi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Kami mengapresiasi apa yang dilakukan BPJamsostek
kepada pekerja di Banyuwangi, ini akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi
di sini yang tentu saja masih sangat terdampak akibat pandemi Covid-19,"
ucap Ipuk.
Ipuk menyatakan, siap bersinergi untuk memaksimalkan
perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.
"Kami sudah berkolaborasi dengan BPJamsostek. Beberapa
staf mitra pemerintah daerah juga sudah terdaftar sebagai peserta. Tentu kita
akan bekerjasama dan kita maksimalkan, sama-sama mendorong terlindunginya
pekerja oleh BPJamsostek," tandasnya. (fat)