Bulan Ramadan Fenomena Balap Lari Liar Merebak, Polresta Banyuwangi Lakukan KajianPolresta Banyuwangi

Bulan Ramadan Fenomena Balap Lari Liar Merebak, Polresta Banyuwangi Lakukan Kajian

Apel jam pimpinan di Mapolresta Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Aksi balap lari liar kini mulai merebak di Kabupaten Banyuwangi. Fenomena yang digandrungi anak muda pada saat bulan Ramadan ini menjadi perhatian dari pihak kepolisian.

"Fenomena balap lari ini akan kita kaji lebih lanjut untuk memastikan dampaknya terhadap keamanan masyarakat," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra dalam apel jam pimpinan di halaman Mapolresta setempat, Senin (17/3/2025).

Dalam apel yang diikuti seluruh pejabat utama serta personel Polresta Banyuwangi itu, Rama meminta agar anggotanya bekerja disiplin, profesionalis, serta meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Baca Juga :

"Saya ingatkan seluruh personel untuk tetap menjaga integritas dalam menjalankan tugas serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan kamtibmas, terutama di bulan Ramadan," ujar Rama.

Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan persiapan Operasi Ketupat yang rencananya bakal digelar pada tanggal 24 Maret sampai 8 April 2025. Ada beberapa kebijakan yang diterapkan dalam operasi tersebut.

Antara lain, meningkatkan kesiapsiagaan, terutama terkait kebijakan buka tutup aktivitas penyeberangan di lintas Jawa-Bali.

Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ditutup sementara saat Hari Raya Nyepi pada 28 Maret, pelayanan akan dibuka kembali pada 30 Maret 2025. "Kami siap menghadapi kebijakan ini dan kesiapan seluruh jajaran harus meningkatkan kewaspadaan," tegasnya.

Selain aspek operasional, Kapolresta juga menekankan pentingnya pengembangan kecerdasan para personel kepolisian, mencakup kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.

Kecerdasan intelektual, agar anggota mampu menganalisis situasi dan bertindak dengan terampil. Kecerdasan emosional, untuk meningkatkan pengendalian diri dan kesabaran dalam bertugas.

Juga kecerdasan spiritual, sebagai bagian dari pendekatan religius, yang diimplementasikan melalui pembacaan Asmaul Husna sebelum apel pagi untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami harap seluruh personel bertugas secara profesional dan bertanggung jawab. Kami siap memberikan pelayanan terbaik demi keamanan dan kenyamanan masyarakat," tandasnya. (fat)