(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Dalam upaya mendorong pengelolaan keuangan sejak dini, Pemkab Banyuwangi bersama perbankan melakukan sosialisasi pemanfaatan e-saku kepada para pelajar.
Pemkab Banyuwangi bersama Bank Jatim mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi pelajar jenjang SD dan SMP. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan e-saku dimana transaksi uang saku pelajar dilakukan secara cashless.
“Saya mengapresiasi serta
mendukung program yang diinisiasi oleh Bank Jatim dalam memberikan edukasi
kepada pelajar SD dan SMP,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam
acara launching Program E-Saku di SMPN 1 Banyuwangi, Senin (26/8/2024).
“Tentang bagaimana mengelola
keuangan secara cerdas lewat uang sakunya, sekaligus menumbuhkan kebiasaan
menabung sejak dini," imbuh Ipuk.
Hadir dalam acara tersebut Kepala
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember Mohammad Mufid dan Kepala Bank Jatim
Banyuwangi Ridholi Ichwan.
Menurut Ipuk, literasi keuangan
adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dengan belajar
mengelola uang secara bijak sejak dini, para pelajar dapat menjadi lebih
mandiri dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Pada Program E-Saku tersebut,
uang saku siswa diberikan dalam bentuk kartu tabungan yang akan digunakan
untuk pembayaran cashless.
Siswa tinggal melakukan tapping
saat membeli makanan atau barang lainnya di kantin sekolah yang telah menjadi
agen bank.
“Dengan cara ini, secara tidak
langsung siswa bisa belajar mengelola uang sakunya dan yang lebih penting
syukur-syukur bisa menabung,” kata Bupati Ipuk.
Ipuk juga berharap ke depannya
program ini juga bisa dikolaborasikan dengan Program Siswa Asuh Sebaya
Banyuwangi.
Program SAS merupakan program
gotong royong dimana siswa menyisihkan uang saku untuk membantu temannya yang
kurang mampu. Program ini telah menghimpun dan menyalurkan dana hingga Rp. 21
miliar.
“Harapannya, siswa yang
menyisihkan uang sakunya untuk SAS juga cukup melakukan tapping sehingga uang
saku yang terkumpul di program SAS bisa dikelola dengan lebih mudah dan
akuntabel,” ucap Ipuk.
Kepala Bank Jatim Banyuwangi
Ridholi Ichwan menjelaskan program E-Saku saat ini sudah dimulai di tiga
sekolah yakni SDN Model Banyuwangi, SDN Penganjuran 4 dan SMPN 1 Banyuwangi.
"Kami berharap pelajar semakin teredukasi untuk melakukan transaksi cashless dan tentunya juga semangat untuk menabung, menyisihkan sebagian dari uang saku yang mereka terima,” kata Ridholi. (humas.kab/bwi)