Baca Juga :

• Seblang Bakungan Banyuwangi, Ritual Berusia Ratusan Tahun Pukau Wisatawan
• Prajurit Lanal Banyuwangi dan Siswa Kodiklatal Selamatkan Satu Keluarga Penumpang Perahu
• Maling Buah Naga yang Resahkan Warga Tegaldlimo Banyuwangi Akhirnya Tertangkap
• Polisi Periksa Sopir Truk Muat Pupuk yang Seruduk Delapan Pemotor di Banyuwangi
• KPU Banyuwangi Rekrut 5.134 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Pilkada 2024

Doa bersama dihadiri para tokoh Desa Pakel yang tergabung dalam Presidium GPDS. Di antaranya, Syamsul Mu’arif, asal Dusun Durenan, Nur Aini, asal Dusun Krajan dan lainnya.

Hadir pula Kapolsek Licin, AKP Achmad Junaedi, bersama jajaran. Doa dilanjutkan dengan santap bersama sebagai wujud kebersamaan dan kekompakan.

Desa Pakel, Kecamatan Licin, merupakan desa yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) luar biasa. Diwilayah tersebut juga menjadi lokasi investasi perusahaan perkebunan swasta.

Namun sayang, wilayah tersebut telah terjadi konflik sosial yang hingga saat ini belum berakhir, sehingga sebagaian masyarakat tidak bisa menikmati manfaat keberadaan pelaku investasi.

Warga menyebut penyebabnya adalah adanya oknum luar daerah yang disinyalir telah menanamkan kebencian, perpecahan dan pemusuhan.

“Kami menyadari, sekelompok warga itu hanya korban. Mereka saudara kami, tetangga, teman, kerabat kami. Mereka melakukan tindakan yang diduga melanggar hukum itu karena mendapat doktrin dan masukan dari oknum luar daerah,” cetus Rohimin.

Disebutkan, selama doa bersama penanda pendirian Posko Presidium GPDS, warga Desa Pakel juga melakukan diskusi terkait kondisi kampung halamannya.

“Dari situ, niat dan tekad mereka semakin bulat untuk mewujudkan Desa Pakel yang damai, maju dan sejahtera,” tutup Rohimin. (red)