Banyuwangi Jeli Lakukan Diferensiasi Pariwisata (Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi
dinilai sebagai daerah yang jeli dalam melakukan diferensiasi pariwisata
sebagai strategi marketing daerah. Salah satunya dengan mengemas potensi alam
dan kearifan lokal menjadi atraksi pariwisata yang mampu menyedot kunjungan
wisatawan.
Hari mengatakan, dalam terori marketing pariwisata, rumus
yang paling dikenal adalah 3 A yakni amenitas, atraksi dan aksesibilitas. Namun
ada satu lagi teori marketing yang penting untuk bisa sukses melakukan
pemasaran pariwisata yakni melakukan diferensiasi.
“Dalam teori marketing, diferensiasi dilakukan agar kita
menjadi unik sehingga tidak perlu bersaing dengan lainnya, karena itu berat.
Mulailah dari apa yang kita punya yaitu kearifan lokal, lalu dikemas dengan
menarik hingga menarik minat wisatawan. Inilah yang sukses dilakukan oleh
Banyuwangi,” ujar Hari.
Tidak sekedar melakukan diferensiasi, lanjut hari, kemajuan
pariwisata Banyuwangi juga karena Banyuwangi cukup jeli untuk masuk ke market
yang belum banyak dilirik oleh daerah lainnya atau diistilahkan olehnya market
blue ocean.
Seperti sejumlah event sporttourism yang digelar oleh
Banyuwangi, mulai Tour de Banyuwangi Ijen, International BMX Competition
dan tahun depan akan menjadi tuan rumah kompetisi surfing internasional World
Surf League (WSL).
“Bahkan Tour de Banyuwangi Ijen bisa menjadi yang terbaik.
Ini karena Banyuwangi membangun event tersebut bukan sekedar event olahraga.
Tetapi sebagai festival budaya, kedisipinan warga dan persatuan rakyat di
daerah,” tutur Hari.
Hari juga sempat menceritakan kedatangannya ke Kampung
Mandar, sebuah perkampungan nelayan di area Pantai Marina Boom Banyuwangi. Di
lokasi ini Hari melihat langsung kesiapan Kampung Mandar yang dikembangkan
sebagai salah satu sentra wisata bahari di daerah.
“Jadi tempat ini tengah dikembangkan, konsepnya nanti akan
menjadi wisata bahari yang mengunggulkan wisata kuliner. Ikannya dari para
nelayan setempat dan yang memasak adalah warga setempat juga, jadi
memberdayakan warga lokal, inilah konsep inclusivity. Tidak perlu hiruk pikuk
tapi semua dapat, pemikiran ini sangat mendasar dan harus bisa menginspirasi
yang lainnya,” imbuh Hari.
Sementara itu, Bupati Anas menyampaikan terima kasihnya
atas apresiasi yang diberikan tersebut. Anas mengatakan, Banyuwangi berupaya
untuk memajukan pariwisata dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Banyuwangi sendiri memiliki bentang alam yang luar biasa. Ada pantai, gunung
dan lansekap yang menarik. Tradisi seni-budayanya juga sangat kuat.
“Kami berupaya untuk memaksimalkan potensi yang kami miliki
tersebut. Karena kalau hanya pasrah dengan yang ada saja tentu kami kalah dari
daerah lainnya. Maka kami berinovasi dengan mengemas potensi yang ada di antaranya
menjadi sebuah atraksi yang menarik lewat berbagai event Banyuwangi Festival,”
ujar Anas. (Humas/kab/bwi)