Rapat Komisi III DPRD Banyuwangi bahas retribusi bersama Disbudpar. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Komisi III DPRD Banyuwangi kembali melakukan pembahasan terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Hal tersebut dibahas dalam rapat Komisi III bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Rabu (2/8/2023).
Legislatif mendorong eksekutif untuk meningkatkan
penerimaan retribusi pariwisata. Sebab capaiannya selama ini masih belum
memenuhi target.
Ketua Komisi III, Emy Wahyuni Dwi Lestari mencatat
penerimaan retribusi di Banyuwangi masih tergolong rendah, dikisaran angka 56
persen dari target yang telah ditetapkan dalam APBD.
"Di tahun 2022, target retribusi kita di angka Rp.
2,3 miliar namun hanya tercapai Rp. 730 juta. Sedang di tahun 2023 ini
targetnya sebesar Rp. 3 miliar, hingga awal bulan Agustus ini baru terealisasi
sekitar Rp. 481 juta," ungkap Emy.
Komisi III mendorong Disbudpar untuk melakukan
inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan penerimaan retribusi sektor pariwisata.
"Penerimaan retribusi kita masih belum maksimal,
sehingga kita mendorong dinas untuk melakukan inovasi-inovasi yang bisa
meningkatkan penerimaan retribusi," ucapnya.
Kadisbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda mengakui bahwa
capaian retribusi pariwisata belum mencapai target.
"Pasca pandemi Covid-19, kita memang butuh pemulihan,
aksesnya pun belum sempurna. Jadi dari target yang ada, kita mengakui belum
tercapai," kata Bramuda.
Kendati demikian, pihaknya optimis untuk mewujudkan
capaian target retribusi pariwisata bisa maksimal.
Untuk merealisasikan hal itu, eksekutif telah menyiapkan
inovasi pengelolaan badan usaha dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Semacam BUMD online penunjang sektor pariwisata.
"Semoga gagasan baru ini bisa kita realisasikan,
tentu kalau ini berhasil, kita percaya Pemda akan memperoleh PAD yang luar
biasa. Gagasan ini sudah kita sampaikan ke Bupati, saat ini masih tahap
finalisasi," kata Bramuda (fat)