Mudik-Online yang diikuti 700 warga Banyuwangi di berbagai negara. (Foto: Rudianto)
KabarBanyuwangi.co.id - Saya merasa beruntung, saat diundang ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, untuk mengikuti acara Mudik-Online dengan Diaspora Banyuwangi dari seluruh dunia.
Betapa tidak, saya akhirnya tahu bahwa orang Banyuwangi ternyata tersebar kemana-mana. Saya sebagai anggota Tim Promosi Seni dan Pariwisata Banyuwangi, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Dari mereka yang berinteraksi dengan Ibu Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Wakil Bupati H. Sugirah, ternyata banyak mereka yang berhasil dan sukses di
tanah rantau.
Mereka antusias bercerita, bagaimana upayanya agar eksis di
negeri orang serta masih memikirkan tanah kelahirannya, Banyuwangi.
Bahkan saat lagu “Tanah Kelahiran” dinyanyikan Mbak Lia,
banyak diapsora yang menangis. Mereka mengaku tidak bisa membendung air mata,
karena lagu yang ditulis oleh almarhum Andang Cotib Yusuf dan aransment Makhfud
Harianto itu, benar-benar menyentuh mereka yang hidup di rantauan.
Tanah Kelahiran
Embuh pirang taun lawas sing sun sambang
Umah karang pedesan papan kelahiran
Seru kangenisun nyang kanca memengan
Enget magih geredoan sak dalan-dalan
Saikine isun urip nong kadohan
Ngembani kewajiban nyang Bu Pertiwi
Njaluk pujinrika emak bapak ring kana
Ga muga tahabhna kula ngumbara
Embuh taun kapan embuh dina paran
Sun ketemu angenan oh Belambangan
Syair/Lagu :
Andang CY/Makhfud Hr.
Tahun Cipta/populer: 1973/1974
Para Diaspora saat mendengar lagu tersebut, justru berkeinginan pulang dan rindu kampung halaman semakin membuncah. Gambaran tentang
kerinduan tersebut, sangat pas sekali. Tidak heran, mereka langsung meneteskan
air mata saat senandung lagu tersebut dikumandangkan.
Keterangan Gambar : Minum
kopi gratis pada saat acara Mudik-Online (Foto: Rudianto)
Acara Mudik-Online lewat aplikasi Zoom ini dimotori Kapala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banyuwangi, Bapak YM Bramuda. Para
diaspora seluruh dunia, bisa berkomunikasi langsung dengan Ibu Bupati, Ipuk
Fiestiandani Azwar Anas dan Wakil Bupati Bapak H. Sugirah.
Pada Mudik-Online tersebut, juga dihadiri Forkopimda dan 25
orang staf Pemkab Banyuwangi. Salah satu yang menumpahkan kerinduan tersebut
adalah Ibu Eva, keluarga dari Ibu Endang Sulistyani yang berada di Amerika.
Keluargnya tinggal di Tegaldlimo, sudah tiga tahun tidak pulang kampung saat Lebaran.
Dari 700 orang yang
terigester, ada yang di Libanon, Jepang, German, Arab Saudi, Taiwan dan
lain-lainnya. Mereka juga bisa melihat
pameran UKMKM secara online, banyak produk-produk UMKM yang dipamerkan di areal
Pendopo.
Seorang Diaspora di Jepang, mengaku senang sekali dengan
Produk UMKM Banyuwangi, karena gratis ongkos kirim. Diaspora bernama Dino tersebut mengaku,
selama pandemi Covid-19 jualan jajanan tradisional Banyuwangi secara online. Ke
depan, ia berharap, semua produk UMKM Banyuwangi harus Go-International.
(Penulis: Rudianto, Pustakawan SD Negeri-2 Gambiran,
Banyuwangi)