Gedung milik Ikawangi Sorong, satu-satunya Paguyuban yang punya gedung. (Foto: Istimwa)
KabarBanyuwangi.co.id – Ikatan Keluarga Besar Banyuwangi (Ikawangi) Sorong berdiri tahun 1999 lalu. Pemrakarsa pertama adalah Edy Muhtar, Gathot, Samsul Arifudin.
Semula pertemuan kecil dari rumah ke rumah, tahun 2004 diadakan Musda I. Ketua Edy Muhtar, anggota dan kegiatanya sudah mulai meluas, sampai di daerah transmigrasi.
Tahun 2009 digelar Musda II, Sutikno terpilih menjadi Ketua
Umum. Saat Sutikno inilah organisasi mulai tertata, pembentukan ranting dan
kegiatanya mulai baik. Salah satu programnya adalah membangun Sekretariat.
Pada tahun 2012, sudah mulai musyawarah pembangunan Gedung. Tahun 2013 mulai peletakan batu pertama. Tahun 2015, bangunan sudah rampung, dengan menelan biaya Rp. 1,3 Milyar.
Keterangan Gambar : Penari
Gandrung Cilik anak-anak keturunan Banyuwangi di Sorong. (Foto: Istimewa)
Adapun sumber dananya,
1. Tanah hibah dari Bapak Sutik, Ketua Umum 1,5 hektar.
2. Dari Pemda Kabupaten Sorong Rp. 100 juta, plus semen 300 sak.
3. Dari anggota, selama 3 tahun ditarik dengan sukarela,
setiap bulan ranting yang menarik dan disetorkan ke Bendahara Umum Ikawangi
4. Dana pribadi dari Ketua Umum.
5. Donatur yang tidak mengikat.
Tanggal 10 April 2015 diresmikan oleh Yusuf Widyatmoko, Wakil Bupati Banyuwangi
saat itu. Sebelumnya direncakan Bupati Abdullah Azwar Anas saat itu yang akan hadir, namun
akhirnya dilimpahkan kepada wakilnya.
Mungkin ini satu-satunya Ikawangi yang mempunyai Gedung
tersendiri, karena belum ada laporan dari sejumlah pengurus Ikawangi di
Indonesia. Gedung Ikawangi Sorong digunakan untuk pertemuan umum Ikawangi
sebulan sekali secara internal.
Keterangan Gambar : Mantan
Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko saat meresmikan Gedung Ikawang
Sorong. (Foto: Istimwa)
Namun juga digunakan acara hari besar agama dan ormas-ormas yang ada di Papua. Bahkan kerukunan atau paguyuban daerah lain, juga nebeng pertemuan di Gedung Ikawangi. Kalau untuk acara pernikahan, tidak hanya anggota Ikawangi yang menggunakan, tetapi juga di luar anggota Ikawangi.
Hingga saat ini, Gedung Ikawangi merupakan Gedung pertemuan
terbesar di Sorong. Ada juga Gedung milik kerukunan Toraja, dan sekarag
Bralingmascakeb, atau wadah orang-orang Purbalinngga, Banyumas, Cilacap,
Kebumen, dan sekitarnya, mulai membangun gedung. Kerukunan Yogja juga punya, tetapi kecil hanya seperti kantor Sekretariat.
Hingga kini, anggota Ikawangi Sorong kurang lebih 10.000
jiwa. Aktif terdiri dari 17 ranting. Ikawangi Sorong Raya, atau Soraya
mempunyai badan otonom yakni.
1. Gardawangi, kelompok pemuda yang membidangi keamanan dan
ketertiban, dengan sragam doreng.
2. Laros Comunity, yakni kelompok pemuda, yang melestarikan
Bahasa Using, dan Kesenian Banyuwangi.
Keterangan Gambar : Gedung
Ikawangi Sorong, juga sering digunakan untuk acara paguyuban daerah lain.
(Foto: Istimewa)
Program tahun 2021, fisik membuat musholla di dekat gedung Ikawangi. Sehingga keberadaanya bisa menunjang kegiatan-kegiatan yang digelar di gedung, sebagai fasilitas pendukung.
Selain itu, Ikawangi Sorong juga mempunyai Keseniaan daerah:
1. Kuda Lumping Campursari 3 Group.
2. Kuntulan 2 Group
3. Janger 1 Group
4. Kendang Kempul 1 Group.
(Penulis: Ahmad Sutedjo, Ketua Dewan Penasehat Ikawangi
Sorong asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi)