(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan hingga saat ini belum ada laporan kasus Covid-19 terkonfirmasi di wilayahnya.
Meski demikian, pemantauan terus dilakukan menyusul edaran kewaspadaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Kemenkes mengeluarkan Surat
Edaran (SE) pada 23 Mei 2025 mengenai kewaspadaan terhadap peningkatan kasus
Covid-19, seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara di Asia
Tenggara.
“Sejauh ini, tidak ada laporan
kasus Covid-19 terkonfirmasi di Banyuwangi dalam minggu terakhir,” kata Plt
Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Kamis (4/6/2025).
“Kami terus melakukan pemantauan
dan langkah antisipasi. Kami mengimbau masyarakat Banyuwangi untuk tetap waspada
terhadap Covid-19, tapi tidak perlu panik,” imbuhnya.
Amir menjelaskan, pemantauan
dilakukan secara berkala melalui pelaporan dari fasilitas layanan kesehatan di
Banyuwangi.
“Kami sudah bertemu dengan
seluruh kepala puskesmas dan pimpinan rumah sakit se-Banyuwangi untuk
antisipasinya,” jelas Amir.
“Bahkan kami meminta rumah sakit
juga mulai menyiapkan ruang isolasi kembali jika memang diperlukan. Tapi semoga
tidak perlu,” imbuh Amir.
Menurutnya saat ini virus Covid-19
yang menyebar merupakan varian yang berkembang dari garis keturunan Omicron.
Varian ini merupakan jenis virus
yang relatif tidak berbahaya, namun lebih cepat penyebarannya dibandingkan
jenis lainnya.
“Varian Omicron hanya masuk di saluran
pernapasan atas sehingga tingkat fatalitasnya rendah. Namun yang perlu
diwaspadai adalah kecepatan penularan virus ini,” jelasnya.
Amir mengingatkan, meski kasus
Covid-19 saat ini tidak separah gelombang awal pandemi, pihaknya meminta
masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, agar tidak menularkan penyakit ke
orang lain.
“Meskipun ini tidak sampai
mematikan, tapi itu mengganggu kesehatan dan kita tidak tahu apakah dia (kena)
Covid-19 atau tidak,” ucapnya.
Amir pun menghimbau agar
masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Sebab penularan virus tersebut bisa
dicegah dan diminimalisir dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dan penerapan protokol kesehatan yang baik dan ketat.
“PHBS harus kembali dibiasakan
baik oleh anak-anak dan juga dewasa. Sering cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau memakai hand sanitizer. Wastafel atau tempat cuci tangan yang
sudah ada baik di ruang publik bisa dimanfaatkan kembali,” ujarnya.
“Dan yang paling penting, sekarang kalau flu, batuk harus pakai masker. Bahkan saya mensyaratkan wajib pakai masker kalau batupil. Mengingat virus ini penyebarannya sangat cepat,” tutupnya. (humas/kab/bwi)