KabarBanyuwangi.co.id – Ketupat menjadi salah satu sajian yang wajib dihidangkan diatas maja makan setiap Hari Raya Idul Fitri tiba. Nah, bagi masyarakat yang tidak bisa membuat ketupat, tidak perlu khawatir untuk mendapatkan ketupat.
Pasangan suami istri (Pasutri) Rohim dan istrinya warga Grogol, Kecamatan Giri ini misalnya, sejak siang hingga malam, sibuk menganyam janur. Dalam menganyam janur untuk jadi ketupat hanya butuh waktu kurang dari lima menit.
Dalam satu ikat berisi 10 ketupat, padagang ketupat musiman ini menjual seharga antara Rp 8.000 hingga Rp 10.000. Rohim mengaku, untuk tahun ini penjualan ketupat agak menurun dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu pada pukul, 21.00 sudah laku 500 ketupat, untuk tahun ini hanya laku sekitar 300 ketupat.
“Perikatnya isinya 10 ketupat, harganya kalau masih sore Rp 10.000, tapi kalau sadah malam seperti ini hanya Rp 8.000 bahkan bisa kurang, tergantung yang nawar. Tahun ini penjualan ketupat agak sepi. Mungkin musim corana ini. Biasanya saya tahun lalu itu jam 21.00 sudah laku 500 ketupat. Tapi sekarang masih laku 300 san ketupat. Tapi Alhamdullah masih lumayan. Disyukuri aja,” keluh Rohim, sambil menganyam ketupat, Sabtu (22/5/2020) malam.
Sementara itu, salah seorang pembeli ketupat, Romlah mengaku tiap tahun selalu membeli ketupat untuk persiapan lebaran. Sebab makanan ketupat menjadi makanan wajib dihidangkan saat hari Raya Idul Fitri, dan sudah menjadi tradisi yang tidah boleh dilewatkan.
“Tiap tahun saya selalu beli ketupat disini. Kalau lebaran tidak ada hidangan ketupat rasanya kurang lengkap. Karena makan ketupat saat lebaran sudah menajdi tradisi keluarga saya,” cerita wanita paruh baya berbadan subur ini. (eko)