Petani di Desa Kampunganyar, Glagah, Banyuwangi dibekali teknologi irigasi pintar oleh mahasiswa KKN dari UPN Veteran Jatim. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Upaya mendorong pertanian menuju
era digital terus digencarkan. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur menggelar sosialisasi bertema
“Pertanian Cerdas dengan Smart Irrigation” di Desa Kampunganyar, Kecamatan
Glagah, Rabu (10/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan puluhan petani, penyuluh
pertanian lapangan (PPL), perangkat desa, hingga tokoh masyarakat. Mereka
diajak mengenal langsung teknologi irigasi pintar berbasis sensor yang diklaim
mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan air di lahan pertanian.
Selain itu, UPN Veteran Jatim juga menggandeng Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk memberikan demonstrasi lapangan penggunaan
alat penyiraman otomatis yang bisa dikendalikan melalui smartphone.
Koordinator BPP Kecamatan Glagah, Ikomatun Nadipah, S.P,
menjelaskan, smart irrigation merupakan bagian dari strategi precision
agriculture atau pertanian presisi. Sistem ini memungkinkan petani mengetahui
kebutuhan air tanaman secara real-time, sehingga penyiraman hanya dilakukan
saat diperlukan.
“Di tengah ancaman perubahan iklim dan keterbatasan sumber
daya, smart irrigation menjadi solusi tepat menjaga produktivitas pertanian
berkelanjutan. Teknologi ini bisa menghemat air, energi, bahkan biaya
operasional,” ujarnya.
Dalam sesi teknis, peserta diperkenalkan pada sensor suhu,
kelembapan tanah, hingga aplikasi pengontrol otomatis. Teknologi tersebut
memungkinkan petani melakukan pengairan dari jarak jauh hanya lewat genggaman
tangan
Mahasiswa UPN Veteran Jatim paparkan teknis pengunaan teknologi
pengairan melalui smartphone. (Foto: Istimewa)
Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari peserta.
Pandu (38), staf sarpras Dinas Pertanian Kecamatan Glagah, mengaku sistem
irigasi pintar ini menjadi terobosan besar bagi petani.
“Selama ini kami menyiram lahan hanya berdasarkan
perkiraan. Dengan teknologi ini, kami bisa tahu kapan tanah benar-benar butuh
air. Lebih hemat air, tenaga, dan tidak perlu lagi pakai bahan bakar minyak,
cukup listrik saja,” katanya.
Sesi kegiatan ditutup dengan dokumentasi bersama serta
pernyataan harapan agar kerja sama antara UPN Veteran Jatim dan Kabupaten
Banyuwangi terus berlanjut.
“Kalau bisa, teknologi penyiraman otomatis ini dikembangkan
lagi dengan tambahan sensor unsur hara, sehingga makin memudahkan petani,”
pungkas Pandu.
Senada, Ikomatun berharap teknologi ini dapat menjangkau
petani kecil. “Selain efisiensi tenaga, inovasi ini juga bisa menarik minat
petani muda untuk lebih melek teknologi,” ujarnya.
Melalui program KKN ini, UPN Veteran Jatim tidak hanya
hadir di tengah masyarakat, tetapi juga ikut mendorong transformasi pertanian
lokal menuju sistem yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Sebagai kampus yang mengusung moto “Bela Negara”, UPN
Veteran Jawa Timur konsisten melahirkan inovasi berbasis riset dan pengabdian
masyarakat. Kehadiran mahasiswa di Desa Kampunganyar menjadi bukti nyata
komitmen kampus dalam menghubungkan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan
masyarakat, khususnya di sektor pertanian.
Artikel ini disusun oleh Mahasiswa KKN dari UPN
Veteran Jawa Timur
Penulis: Tsalis Rahmad Darmawan, Natasya Ika Marshanda
Editor: Wahyu Setiawan
(red)