(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Para petani di Kabupaten Banyuwangi
mulai dikenalkan dengan teknologi untuk mendorong proses pertanian cerdas atau
smart farming. Mereka dikenalkan dengan alat-alat yang dapat mempermudah kerja
petani.
Salah satu alat yang dikenalkan kepada para pertani adalah
drone sprayer untuk menyemprotkan berbagai jenis pupuk cair. Sejak awal 2023,
alat milik Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Banyuwangi itu telah dibawa
berkeliling ke sentra pertanian.
Salah satunya di area pertanian yang ada di Desa Kandangan,
Kecamatan Pesanggaran. Alat itu untuk menyemprotkan pupuk organik cair di lahan
padi milik warga. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah melihat langsung
penerapan smart farming tersebut saat program Bupati Ngantor di Desa
(Bunga Desa) di desa tersebut, pada 14 Juni 2023.
"Dengan teknologi ini mempercepat proses pemupukan
atau pengendalian hama pada lahan pertanian," kata Ipuk.
Selain itu menurut Ipuk, penggunaan teknologi pertanian
juga berguna untuk menarik minat generasi milenial agar berminat menjadi
petani. Mendorong minat generasi muda untuk jadi petani penting untuk
regenerasi.
“Penggunaan teknologi diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan regenerasi itu. Sekaligus untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian," tambah Ipuk.
(Foto: humas/kab/bwi)
Ditambahkan Plh Kepala Dispertan Nanang Sugiharto, drone
diterbangkan oleh petugas dari Dispertan. Pilot mengendalikan drone ke dari
satu sudut area persawahan ke sudut lainnya. Drone terbang dengan menyemburkan
pupuk cair merata ke petak lahan itu.
"Dengan drone ini, proses penyemprotan bisa rampung
dengan sangat cepat. Dalam waktu sejam, 7 hektare (ha) lahan bisa selesai
disemprot," kata Nanang.
Bandingkan dengan proses penyemprotan manual yang bisa
memakan waktu seharian untuk lahan seluas 1 ha.
Selain untuk lahan padi, drone sprayer juga bisa
dimanfaatkan pada tanaman lain. Yang penting, proses penyemprotan bisa
dilakukan dari atas tanaman. Bukan hanya pupuk organik, tapi juga bahan cair
lain seperti pestisida.
Nanang menjelaskan, drone tersebut telah dioperasikan ke
beberapa lahan pertanian di beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi dalam
gerakan pengendalian organisme penganggu tumbuhan (Gerdal) dan gerakan
pertanian serempak lainnya.
"Sudah kami trial (uji coba) mulai tahun ini, dan
telah bisa dioperasikan," tutur dia. (humas/kab/bwi)