Dua Ramadhan Pandemi Covid-19, Omzet Perajin Kaca Gravir Menurun TajamDirga Art Glass

Dua Ramadhan Pandemi Covid-19, Omzet Perajin Kaca Gravir Menurun Tajam

Kaca Ukir karya Kadi yang biasa ditemukan di Masjid atau Musolla. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Bulan Ramadhan sebetulnya masa panen bagi perajin Kaca Gravir, karena pada bulan Ramadhan banyak warga yang bersolek rumahnya menyambut hari raya Idul Fitri. Namun sejak 2 tahun terkena Pandemi Covid-19, pesanan Kaca Gravir mengalami kelesuan.

“Ya tidak hilang total, masih tersisa sedikit dan itu yang kita telateni. Habis bagaimana lagi, semua memang berdampak akibat Covid-19,” ujar Suka Sukadi, atau Kadi Kaca, Warga Desa Sroyo, Kecamatan Songgon kepada KabarBanyuwangi.co.id, Kamis (29/4/2021).

Kadi yang mengaku hanya lulus Sekolah Dasar (SD) ini, menekuni usaha kerajinan kaca sejak 2006. Sebelumnya, ikut kakak kandungnya yang juga perajin Kaca Gravir di Malang, selama 12 tahun. Berbekal pengalaman itu, Kadi langsung berani mengembangkan usahanya di tanah kelahirannya, di Desa Sroyo, Kecamatan Songgon.

Baca Juga :

“Saya belajar terus tanpa mengenal kata menyerah, karena kerajinan kaca ini juga berkembang motif-motif baru dan juga tekhnik pembuatannya. Bahkan saya awalnya memproduksi kaca hias, terus merintis buka kaca gravir, kaca inlai, kaca patri timah, kaca patri kuningan, kaca bevel,” ujar Bapak satu anak ini.

“Dari kegiatan itu, nama saya mulai dikenal banyak orang kalangan menengah atas sebagai perajin kaca,” imbuhnya.

Pemilik Dirga Art Glass, dalam WhatApps Bisnisnya, menyediakan mesin penjawab tentang lama pekerjaan dan meminta pelangganya bersabar. Kadi juga meminta pengertian, bahwa dirinya bukan robot yang bisa ditekan.

“Makasih telah menghubungi Dirga Utama Art Glass, salam hangat dari Mas Kadi. Order Anda sedang kami sedang kami produksi, mohon sabar menunggu. (Kaca Inlai minimal 1  bulan), (Kaca Gravir menimal 10 hari), (kaca Sanblas minimal 10 hari) dan (Kaca Patri minimal 1 bulan). Kalau lewat jatuh tempo, tergantung yang diorder konsumen. Banyak terima kasih atas pengertiannya. Kami bukan robat. Kami orang biasa terima kasih,” begitu isi mesin menjawab WA Kadi setiap dihubungi pelangganya.

Dalam memenuhi pesanan pelanggannya, Kadi dibantu 5 tenaga kerja. Namun jika pesanan melimpah, tenaga itu akan ditambah. Pemasarannya sementara sekitar Banyuwangi dan Asembagus, Situbondo.

“Paling jauh ke Bali. Kebanyakan warga perumahan di Banyuwangi, serta Musolla dan Masjid. Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung jenis dan ukuran kaca serta tingkat kesulitanya. Kalau menjelang Idul Fitri seperti ini biasane penuh pesanan, tapi berapapun sekarang kita syukuri,” pungkas Kadi, Ayah dari Dirga Putra Utama (12 Tahun) ini. (sen)