
(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memperingati Hari Anak Nasional, bersama anak-anak disabilitas dan orangtua mereka, di gedung Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Netra Indonesia, Jumat (22/7/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Ipuk tampak berdialog dengan anak-anak disabilitas dan berbincang dengan orangtua mereka. Ipuk lantas menyerahkan dokumen administrasi bagi penyandang disabilitas. Selain itu Ipuk juga melihat proses perakitan kursi roda yang disesuaikan dengan kebutuhan.
"Mereka anak-anak hebat.
Semuanya harus optimistis. Saya yakin semua bisa berprestasi, menjadi orang yang
bermanfaat bagi sesama," Ipuk menyemangati anak dan para orang tua.
Mengambil tema "Anak Terlindungi Indonesia Maju", kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai dari Yayasan Mata Hati, Yayasan Global Village Foundation, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, komunitas relawan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan lainnya.
Ipuk mengatakan Banyuwangi terus berupaya menjadi kabupaten layak anak. Semua OPD diarahkan untuk mendukung program layak anak termasuk bagi anak penyandang disabilitas.

(Foto: humas/kab/bwi)
"Semua sektor harus ramah
anak. Seperti Dinas PU dan Bina Marga, saat ini merevitalisasi tempat-tempat
publik agar layak anak dan para penyandang disabilitas," kata Ipuk.
"Dinas Kesehatan baru saja
meluncurkan Banyuwangi Tanggap Stunting. Dinas Kependudukan memiliki program
layanan ke rumah disabilitas, dan dinas-dinas lainnya," imbuhnya.
Ipuk menambahkan Banyuwangi juga
telah punya peraturan daerah (Perda) tentang penyelenggaraan Kabupaten Layak
Anak. Selain itu juga telah meluncurkan Ruang Rindu, layanan perlindungan dan
pemberdayaan bagi anak dan perempuan.
"Bahkan, Banyuwangi juga
melaksanakan musrenbang perempuan, anak, dan disabilitas untuk kami menggali
permasalahan di kalangan perempuan, anak, dan disabilitas. Untuk kemudian
dicarikan solusi lewat program-program pembangunan," kata Ipuk.
Ditambahkan Ketua Yayasan Mata Hati, Masfufah, rangkaian peringatan Hari Anak. Di antaranya pengukuran, perakitan, dan penyerahan kursi roda oleh Global Village Foundation. Terdapat 160 anak yang mendapat kursi roda yang dirakit sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Kami juga memberikan pelatihan pada orangtua dan guru oleh tim Ruang Rindu, dalam memberikan pelayanan pada anak berkebutuhan khusus. Terutama pada pelayanan berat," kata Masfufah.

(Foto: humas/kab/bwi)
Ada pula kelas mendongeng untuk
PAUD. Sosialisasi hak dan perlindungan anak. Taman bacaan inklusif untuk
anak-anak berkebutuhan khusus. Termasuk kepengurusan administrasi kependudukan
untuk difabel.
"Kami berterima kasih pada
Pemkab Banyuwangi. Ketika kami bekerja dan menemukan anak-anak yang kesulitan
administrasi, kami langsung koordinasi dan petugas langsung turun ke lapangan
untuk memberikan pelayanan dengan datang ke rumah," jelas Masfufah.
Masfufah menjelaskan kegiatan ini untuk menumbuhkan kepedulian aktif induvidu, masyarakat, dan pemerintah pada anak-anak. "Kami bersama pemkab akan terus melakukan berbagai upaya menciptakan lingkungan yang ramah dan nyaman bagi para disabilitas," kata Masfufah. (humas/kab/bwi)