Ibunda Santri Asal Banyuwangi Tewas di Ponpes Kediri Wadul Hotman Paris

Ibunda Santri Asal Banyuwangi Tewas di Ponpes Kediri Wadul Hotman Paris

Tangkapan layar postingan akun Instagram @Hotmanparisofficial. (Foto: Tangkapan layar)

KabarBanyuwangi.co.id – Kasus tewasnya santri asal Banyuwangi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kota Kediri, masih menjadi misteri.

Pihak keluarga berharap kepada aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas meninggalnya BBM (14), santri muda yang berdomisili di Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Bahkan Ibunda korban, Suyanti meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris agar membantu mengawal kasus dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya.

Baca Juga :

Video permintaan bantuan itu diunggah oleh akun instagram @Hotmanparisofficial pada Senin (26/2/2024).

"Assalamualaikum, selamat malam Bang Hotman Paris. Saya ibunya Bintang Balqis Maulana, korban pengeroyokan di pondok pesantren hingga mengakibatkan meninggal dunia," kata Suyati dalam video itu.

Ia memohon kepada Hotman Paris agar mendampingi proses hukum untuk mendapat keadilan. Termasuk mengawal kasusnya segera diusut tuntas.

"Tolong saya supaya segera diusut tuntas untuk mendapatkan keadilan, karena pihak pondok tidak ada yang menghubungi saya. Tidak ada kata minta maaf sama sekali, hanya melewati kakak saya," terangnya.

"Tolong saya bang Hotman Paris agar segera diusut tuntas untuk keadilan anak saya. Terimakasih," imbuhnya.

Sementara melalui akunnya, Hotman Paris memberikan respon. Hotman mengaku akan membantu mengawal kasus ini.

"Ya Ibu! Tim Hotman 911 ( @zaskiadhea_ )akan segera meluncur ke kediri! Halo Kapolres Kediri gimana ini??? (Anaknya menjadi korban penganiayaan hingga meninggal, di salah satu Pondok Pesantren di Kediri. Tapi pihak Pondok Pesantren terkesan tdk peduli tdk bertanggungjawab dan tdk menghubungi ibu Korban.? Apa benar begini???) Ayok siapa aja pengacara di kediri bisa gabung utk kasus ini di Hotman 911," terangnya melalui captionnya.

Sebagai informasi, santri muda itu diantar pulang pada Sabtu (24/2/2024) oleh pihak ponpes dalam keadaan tak bernyawa. Semula korban dikabarkan meninggal akibat terjatuh dari kamar mandi.

Pihak keluarga merasa ada yang janggal dalam kematian korban. Sebab, karena ditemui luka pada sekujur tubuh korban. Luka yang ada tersebut mengarah pada dugaan penganiayaan.

Kasus ini masih terus didalami oleh aparat kepolisian Polresta Banyuwangi maupun Polres Kediri. Bahkan informasi terbaru menyebut, Polres Kediri telah menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus ini. Seluruhnya merupakan santri yang satu ponpes dengan korban. (fat)