Santri Banyuwangi Pulang Dalam Kondisi Tewas, Jasadnya Dipenuhi Luka

Santri Banyuwangi Pulang Dalam Kondisi Tewas, Jasadnya Dipenuhi Luka

Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)

KabarBanyuwangi.co.id - Seorang santri asal Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi berinisial BBM (14), dipulangkan ke orang tuanya dalam keadaan meninggal dunia. 

Kepulangan jenazah pada Sabtu (24/02) dinihari tersebut disambut Isak tangis pihak keluarga. Mereka tak menyangka putra bungsu dari tiga bersaudara itu tewas dengan kondisi tak wajar.

Pihak keluarga tak menyangka putra bungsu dari tiga bersaudara tersebut tewas dengan kondisi tak wajar. Jasadnya penuh luka lebam saat diantar pulang oleh pengurus Ponpes Al-Ishlahiyah Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, tempat korban mondok.

Baca Juga :

Hal itu diungkapkan Mia Nur Khasanah (22) kakak korban. Menurutnya, adiknya semula dikabarkan meninggal akibat terjatuh di kamar mandi pesantren.

"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali," ujarnya, Minggu (25/02/2024).

Kedatangan jenazah korban pun jadi titik awal kecurigaan keluarga. Menurut Mia, ceceran darah sempat keluar dari keranda yang membawa jasad adiknya tersebut.

Dari situlah pihak keluarga kemudian meminta untuk dibukakan kain kafan yang membungkus jasad santri muda tersebut.

Permintaan keluarga awalnya sempat dihalang-halangi oleh FTH, sepupunya yang ikut mengantarkan BBM bersama rombongan pesantren berjumlah empat orang, lima orang termasuk FTH.

"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Disitu perasaan saya dan ibu campur aduk," ungkap Mia.

Desakan keluarga ditambah tetangga yang ikut menyambut kedatangan jenazah BBM tak mampu ditolak FTH termasuk pihak pesantren.

Pihak keluarga dibuat syok dan tak kuat menahan tangis saat melihat kondisi jenazah BBM. Mereka menduga ada yang janggal.

"Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya," ucap Mia.

Bahkan menurut Mia, pihaknya mendapati luka sundutan rokok lebih dari satu di kaki adiknya itu. Termasuk satu luka pada dada yang menurutnya seperti berlubang.

Merasa ada yang janggal, pihak keluarga memutuskan untuk melapor ke Polsek Glenmore.

"Langsung ke pihak Polresta ya mas. Kami tidak berwenang menyampaikan," kata Kapolsek Glenmore AKP Satrio Wibowo saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Jasad korban sempat dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya memang ditemukan sejumlah luka.

"Ya hasilnya benar memang ada luka, tapi untuk mengungkap adanya penganiayaan atau tidak menunggu penyelidikan dari Polres Kediri," kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, Senin (26/2/2024).

Andrew menyebut penanganan kasus meninggalnya santri ini seluruhnya ditangani oleh Polres Kediri.

Polresta Banyuwangi, lanjut Andrew, semula mendapat laporan dari keluarga. Laporan itu kemudian diteruskan ke Polres Kediri untuk diproses lebih lanjut.

"Hasil visum yang dilakukan di RSUD Blambangan juga langsung dikirim ke Polres Kediri," terangnya.

Andrew menegaskan dalam kasus ini keluarga menolak autopsi, sehingga jenazah hanya dilakukan visum. (fat)