Jaga Kesehatan Sapi, Banyuwangi Optimalkan Rekam Kesehatan Melalui E-Nak WangiPemkab Banyuwangi

Jaga Kesehatan Sapi, Banyuwangi Optimalkan Rekam Kesehatan Melalui E-Nak Wangi

(Foto: Humas/kab/bwi)

KabarBanyuwangi.co.id - Untuk menjaga produktivitas dan kualitas sapi di Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi mengoptimalkan perekaman kesehatan sapi peternak melalui Kartu Ternak Elektronik Kabupaten Banyuwangi (e-Nak Wangi).

"Secara berkala petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi melakukan pelayanan kesehatan gratis pada sapi peternak," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (20/1/2021).

Seperti yang dilakukan di peternakan sapi, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Beberapa waktu lalu, Anas memantau proses pelayanan kesehatan gratis pada sapi, meliputi penyuntikan vitamin, pemberian obat cacing, pemeriksaan kesehatan dan lainnya. 

Baca Juga :

Anas mengatakan pelayanan kesehatan gratis ini penting untuk menjaga kualitas sapi di Banyuwangi. Pemberian layanan kesehatan gratis ini akan dilakukan pada 10.000 ekor sapi. 

Pemberian layanan kesehatan gratis ini dilakukan oleh tim medis, paramedis, dan mantri, yang bertugas memeriksa dan melakukan tindakan kesehatan. 

"Peternak yang memiliki permasalahan kesehatan ternaknya bisa langsung menghubungi Dinas Pertanian dan Pangan," kata Anas. 

Pelayanan kesehatan ini juga untuk menjaga produktivitas sapi. Mengingat sapi yang memiliki masalah kesehatan, seperti akibat asupan makanan yang kurang baik, akan berdampak proses perkawinannya. 

Menurut bupati yang akan memasuki masa purna tugas itu, pelayanan kesehatan ini sekaligus untuk perekaman jejak kesehatan sapi melalui E-Nak Wangi. 

Saat ini Banyuwangi telah memiliki kartu E-Nak Wangi yang bisa mengetahui riwayat kesehatan dari sapi peternak. Dengan kartu ini bisa diketahui sapi tersebut pernah dikasih vitamin apa, sakit apa, kesehatannya bagaimana, dan lainnya. Juga bisa terpantau usia, data kepemilikan, hingga riwayat kehamilan. 

"Dengan kartu E-Nak ini memberikan jaminan kualitas pada hewan ternak, sehingga perkembangan sapi akan terdata dengan baik," ujar Anas.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Arief Setiawan, mengatakan E-Nak telah terkoneksi dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi. 

Dengan E-Nak sapi diberi barcode yang telah terkoneksi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK/e-KTP) peternak. Cukup memindai barcode yang ada pada sapi melalui smartphone, akan muncul data pemiliknya, seperti nama, alamat, status dan lainnya. 

"Setelah discan barcode akan muncul detail informasi sapi dan pemiliknya. Kartu e-Nak ini juga terkoneksi dengan asuransi hewan ternak," tambah Arief. 

Selama ini Banyuwangi telah dikenal sebagai sentra penghasil sapi. Saat ini populasi sapi di Banyuwangi sekitar 120.000 ekor sapi. Produktivitas anakan sapi di Banyuwangi bisa mencapai 47-60 ribu ekor per tahun.

Setiap bulan, terdapat ribuan ekor anakan sapi yang di kirim ke berbagai daerah seperti Jombang, Mojokerto, serta luar pulau Jawa seperti Kalimantan, dan lainnya. (Humas/kab/bwi)