(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Menjelang rencana penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan antara Banyuwangi dan Jember, Pemkab Banyuwangi melakukan koordinasi penambahan titik berhenti kereta api dan rute bus.
Berdasarkan rapat yang digelar oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur–Bali, awal Juli, penutupan total jalur Gumitir selama dua bulan, mulai 24 Juli hingga 24 September 2025.
Penutupan ini dilakukan karena
akan dilakukan pekerjaan perbaikan jalan dan jembatan di ruas tersebut.
Menanggapi keputusan tersebut,
Dishub Banyuwangi telah meminta dan berkoordinasi dengan PT. KAI DAOP 9 Jember,
untuk menambah titik pemberhentian kereta api. Koordinasi dengan pengelola
armada bus untuk menentukan titik pemberhentian.
Kepala Dinas Perhubungan
Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja menyampaikan, penutupan jalur Gumitir selama
dua bulan akan berdampak pada sistem transportasi, khususnya bagi Angkutan
Antar Kota dan Antar Provinsi.
“Setelah melakukan rapat dengan
BPJN pada bulan awal Juli lalu, Dishub Banyuwangi bersama Dishub Jember dan PPK
1.4 Provinsi Jatim, langsung berkoordinasi dengan Kepala DAOP 9 Jember untuk
menambah titik pemberhentian kereta api di stasiun sekitar Gumitir,” terang
Komang.
Ia menjelaskan, titik
pemberhentian tersebut yakni di Stasiun Garahan dan Stasiun Silo di Kabupaten
Jember. Tujuannya agar warga Banyuwangi maupun Jember yang berkepentingan di
area tersebut bisa mendapat kemudahan akses dengan moda kereta api.
“Biasanya di stasiun ini kereta
api tidak berhenti, kami bersyukur usulan ini bisa dipenuhi oleh PT. KAI DAOP
9,” ujarnya.
Selain itu Dishub juga telah
berkoordinasi ke sejumlah pengelola armada bus yang selama ini menempuh rute
Gumitir, agar segera mengumumkan rute pemberangkatan terbaru kepada masyarakat.
Seperti Bus Damri yang telah
mengubah rute pemberangkatn untuk sejumlah trayek. Misalnya untuk jurusan
Jember-Denpasar, titik berangkatnya dari Stasiun Kalibaru. Di mana penumpang
bus dari Jember bisa naik kereta api terlebih dahulu untuk menuju Stasiun
Kalibaru.
“Kami juga segera berkoordinasi
dengan pengelola armada bus lainnya untuk segera menentukan titik keberangkatan
dan jalur alternatif yang akan dilalui,” kata Komang.
Komang melanjutkan, jalur Gumitir
akan ditutup total selama dua bulan mulai 24 Juli – 24 September 2025, untuk
semua jenis kendaraan baik itu roda dua, roda empat dan lainnya.
Jalan yang akan ditutup sepanjang
115 meter, tepatnya berada di ruas jalan Sumber Jati hingga Batas Kabupaten
Banyuwangi KM 233 + 500.
Komang menjelaskan dilakukannya
penutupan jalan total selama 2 bulan, karena alat yang dipergunakan cukup besar
dan bakal memenuhi badan jalan. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui
kendaraan.
“Alat-alat yang digunakan saat perbaikan hanya menyisakan sedikit badan jalan, sehingga rawan apabila dilewati,” tambahnya. (humas/kab/bwi)