(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Program pelayanan untuk masyarakat kawasan perkebunan, yang lokasi geografisnya cukup jauh dari pusat kecamatan dan pusat kota, terus digeber Pemkab Banyuwangi.
Program bernama ”Camping Embun” (Camping Pelayanan Masyarakat Kebun) tersebut pada Jumat-Sabtu (11-12/6/2021) menyasar Perkebunan Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, sekitar 80 menit dari pusat kota.
”Pelayanan warga di kawasan
perkebunan kembali kami hadirkan. Sebelumnya di Perkebunan Kopi Malangsari
(Kecamatan Kalibaru), Perkebunan Kapuk (Wongsorejo), sekarang di Kendenglembu.
Ini upaya kami jemput bola urusan warga,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani di Perkebunan Kendenglembu, Jumat malam (11/6/2021).
Dalam program Camping Embun, tim
pemda bermalam di kawasan perkebunan untuk mengebut penyelesaian urusan warga.
Bupati Ipuk tampak ikut bermalam dengan para staf pemda. ”Saya ikut bermalam
untuk support kawan-kawan pemda,” ujarnya.
”Semua gratis ya Pak, Bu. Silakan
urus semua kebutuhan, ada layanan pendidikan, kesehatan, dan administrasi
kependudukan. Memang kita sesuaikan dengan karakter penduduknya, kalau di
Camping Embun sebelumnya juga ada layanan untuk ternak sapi warga,” kata Ipuk
kepada warga.
”Ke depan akan kami lengkapi dengan
pemberdayaan ekonomi, untuk menambah penghasilan Bapak/Ibu,” imbuhnya.
Ipuk memaparkan, secara statistik,
jumlah warga di kawasan perkebunan jauh lebih sedikit dibanding di pusat desa,
pusat kecamatan, atau pusat kota. Meski jumlahnya sedikit, pelayanan jemput
bola tetap dilakukan untuk mereka, seperti halnya Pemkab Banyuwangi jemput bola
di pusat desa dan kecamatan.
Dalam Camping Embun di Perkebunan
Kendenglembu, selain pemeriksaan kesehatan, juga dilakukan vaksinasi Covid-19.
Tercatat ada 40 warga lansia di perkebunan yang divaksin.
”Jadi Bapak/Ibu lansia tidak perlu
ke Puskesmas, cukup di sekitar rumahnya di perkebunan. Sehat-sehat semua ya.
Juga mohon doanya agar seluruh warga Banyuwangi sehat-sehat,” pinta Ipuk, yang
langsung diamini oleh para lansia di perkebunan.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Selain itu, diberikan layanan
administrasi kependudukan, mulai KTP elektronik, Kartu Identitas Anak (KIA),
Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran, Akte Kematian, dan sebagainya. Hingga
Jumat malam (11/6), tercatat ada pelayanan untuk 351 KK, 244 KIA, 73 akta
kelahiran, 363 KTP, dan 21 akta kematian.
”Rata-rata satu warga mengurus
langsung beberapa dokumen. KK, misalnya, ada yang diganti, dulu masih SMP,
ternyata sekarang anaknya sudah lulus SMA. KIA juga dulu tidak dikenal,
sekarang diperlukan. Rata-rata warga memang menunda pengurusan dokumen, karena
harus ke pusat desa dan kecamatan. Sebagian bisa online, tapi soal smartphone
juga menjadi kendala,” papar Ipuk.
”Dokumen kependudukan ini penting,
karena menjadi pintu awal untuk berbagai program, seperti pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya,” imbuhnya.
Layanan pendidikan juga dihadirkan.
Tercatat 46 warga perkebunan mengakses layanan pendidikan, di antaranya
pendaftaran pendidikan kesetaraan (Kejar Paket) dan verifikasi-validasi guru
serta tenaga kependidikan.
Warga menyambut antusias program
tersebut. "Senang sekali dengan program ini. Buka sampai malam. Jadi saya
pagi sampai sore tetap bekerja," kata Solihin, warga yang mengurus akta
kelahiran anaknya.
Muhammad Taufiq, warga lainnya,
berharap, layanan jemput bola terus digalakkan. ”Kami sangat senang disambangi
di kampung saya ini," ujarnya.
Program jemput bola hingga ke
perkebunan ternyata juga membuat para ASN gembira.
”Biasanya kita hanya di kantor. Sekarang, sampai perkebunan yang asri. Hitung-hitung sambil jalan-jalan. Capek memang, tapi senang bisa membantu warga,” ujar Wiwin Endang, ASN Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (Humas/kab/bwi)