Baca Juga :

• Simulasi Penanganan Kecelakaan Laut Digelar di Selat Bali
• Banyuwangi Jalin Kerjasama dengan Aruna, Dorong Peningkatan Kesejahteraan Nelayan
• Sebanyak 2.500 Nelayan Banyuwangi Terima Bantuan Premi Asuransi Gratis
• Harjaba ke 250, PTPN XII Santuni Anak Yatim dan Warga Kurang Mampu
• Buah Manggis Komoditi Andalan Desa Bulusari

PT. KAI Daop 9 Jember mencatat hingga Desember 2021 telah terjadi 10 kecelakaan di perlintasan kereta api. Kecelakaan paling banyak terjadi di perlintasan sebidang yang tidak terjaga. Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di perlintasan sebidang kereta api.

Vice President Daop 9 Jember Broer Rizal membagikan stiker kepada pengguna jalan yang hendak melintasi perlintasan kereta api sebidang Argopuro. (Foto: Fattahur)

Broer menyebutkan, angka kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun 2021 cenderung mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. "Kalau data kecelakaan dari tahun ke tahun, mengalami fluktuatif. Tapi untuk yang tahun ini, lebih sedikit daripada tahun sebelumnya," ungkapnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menaati rambu-rambu yang ada serta lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api.

"Untuk pengguna jalan, khususnya saat akan melewati perlintasan kereta mengingat perlintasan yang tidak terjaga masih cukup banyak, baik perlintasan sebidang kategori kecil maupun lebar, kami imbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada. Patuhi rambu-rambu, karena di setiap perlintasan yang terjaga maupun yang tidak, kami sudah memasang lengkap rambu-rambu, salah satunya rambu stop," tandasnya.

Selain sosialisasi, dalam kesempatan itu KAI juga membagikan stiker dan brosur keselamatan kepada pengguna jalan yang hendak melintas di perlintasan kereta api sebidang Argopuro. (fat)