Muhammad Fikri Adila, owner Homestay Kedaton Wetan Banyuwangi menerima penghargaan EJTA 2021. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar East Java Tourism Awards (EJTA) 2021 yang berlangsung di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, Jumat (10/12/2021) malam.
EJTA digelar sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap tempat-tempat pariwisata yang terdapat di Jawa Timur. Banyuwangi lagi-lagi menyabet berbagai penghargaan di bidang pariwisata dari berbagai kategori.
Salah satunya dalam kategori pondok wisata atau homestay
terbaik di acara EJTA 2021. Homestay Kedaton Wetan Banyuwangi kali ini meraih
juara 1 dalam kategori tersebut.
Gelar juara 1 yang disematkan pada homestay dengan alamat
di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi, merupakan prestasi yang sangat
membanggakan, mengingat homestay tersebut baru didirikan.
"Alhamdulillah tak disangka dapat juara 1. Awalnya
saya iseng mendaftarkan diri karena diburu-buru untuk daftar oleh pihak
Disbudpar Banyuwangi, tiba-tiba diumumkan sebagai finalis," ungkap
Muhammad Fikri Adila, owner Homestay Kedaton Kedaton Wetan Banyuwangi.
"Ketika masuk sebagai finalis, saya pasrah dan
berfikir paling tidak juara 3 atau 2, eh ternyata juara 1. Ya semoga Banyuwangi
tambah jaya, dan saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah Desa Kemiren
juga," imbuhnya.
Aula Homestay Kedaton Wetan Banyuwangi. (Foto:
Istimewa)
Homestay yang membawa nama Blambangan pada masa lampau yaitu Kedaton Wetan Majapahit tersebut menghadirkan konsep seni dan budaya yang tinggi.
Kedaton Wetan membawa misi untuk menghidupkan Majapahit
lama di tanah Blambangan dengan menghadirkan sanggar kesenian dan museum desa Kemiren.
Selain itu, juga menyediakan berbagai fasilitas umum penunjang bagi pengunjung.
Tentunya hal ini sebagai bentuk Kedaton Wetan dalam
melestarikan serta menjaga adat dan tradisi yang terdapat di Banyuwangi.
"Dengan diraihnya juara EJTA 2021 dalam kategori
pondok wisata atau homestay terbaik, menjadi motivasi kami untuk berkomitmen
dan terus berinovasi menjadi lebih baik dengan mengedepankan konsep seni
budaya," tutup pria yang akrab disapa Kang Fikri itu. (man)