(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Banyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah. Kali ini pemkab kembali menggelar ‘Banyuwangi Art Week’ 2023 yang menyuguhkan beragam produk kreatif karya UMKM Banyuwangi.
Banyuwangi Art Week digelar di area Gedung Kesenian Budaya (Gesibu) di kawasan Taman Blambangan dan berlangsung selama tiga hari, Jumat -Minggu (1-3/9/2023).
Para UMKM memamerkan produk yang
beragam dan unik berbasis potensi lokal. Seperti Sanet Sabintang yang membawa
tenun khas Banyuwangi dalam busana yang dipamerkan.
Lalu Anita Yuni mengangkat
sustainabilty fashion. Selain itu juga ada produk batik ramah lingkungan
ecoprint, batik tulis, produk kerajinan dan makanan minuman khas daerah.
“Pemerintah daerah selalu bangga
dengan para pelaku UMKM yang terus bergerak untuk memajukan perekonomian
daerah. ujar Bupati Ipuk saat membuka Banyuwangi Art Week, Jumat (1/9/2023).
“Terbukti sektor UMKM menjadi
jantung perekonomian yang mampu menopang daerah dalam menghadapi ujian pandemi
yang lalu. Karena itu, event ini juga menjadi bentuk apresiasi pemerintah
daerah bagi semua pelaku UMKM,” imbuhnya.
Bupati Ipuk berjanji akan terus
memberikan perhatian bagi UMKM daerah berbagai fasilitas dan stimulus.
Banyuwangi Art week sendiri telah digelar oleh pemerintah daerah sejak tahun
2013 lalu.
“Banyuwangi baru saja mendapatkan
penghargaan sebagai kabupaten terbaik dalam pengelolaan inflasi se-Jawa dan
Bali untuk keempat kalinya. Kami berharap inflasi ini akan terus terjaga
seiring dengan tumbuhnya perekonomian yang ikut ditopang oleh sektor UMKM
daerah,” jelas Ipuk.
Art week juga menjadi ajang edukasi
bagi siswa sekolah untuk diajarkan produk-produk kreatif yang ramah lingkungan.
Setiap harinya sebanyak 150 pelajar akan mengikuti kelas edukasi batik ecoprint
dan melakukan praktek pembuatan batik.
Ratusan anak-anak sekolah dasar
(SD) tampak mempraktekkan langsung pembuatan batik dengan motif daun. Mereka
memukul-mukul palu ke atas daun yang menempel di kain putih sebagai bahan
batik.
“Kami ingin mengenalkan tentang
budaya batik mulai sejak dini kepada para pelajar. Harapannya kelak ada yang
bercita-cita menjadi penerus pembatik yang akan melestarikan batik Banyuwangi,”
ujar Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Koperasi,
Usaha Mikro dan Perdagangan, Nanin Oktaviantie, gelaran Banyuwangi Art Week
juga dimeriahkan dengan Festival Kuliner yang tahun ini mengangkat Ayam Pedas,
kuliner yang dikenal di wilayah Selatan Banyuwangi. Para pengunjung bisa
menikmati langsung kuliner tersebut di lokasi.
“Selain Ayam Pedas, juga ada
warung-warung makanan yang populer, mulai pecel pitik, rujak soto, hingga
makanan ringan lainnya. Yang ada di sini kebanyakan warung makanan yang sudah
dikenal masyarakat umum. Jadi wisatawan ataupun pengunjung bisa menikmati aneka
makanan rakyat di satu lokasi,” ujar Nanin.
Banyuwangi art week juga akan dimeriahkan dengan konser musik dari artis lokal Banyuwangi dan beragam kesenian daerah. Konser musik ini akan berlangsung setiap malam selama tiga hari. (humas/kab/bwi)