Baca Juga :

• Ketua DPRD Banyuwangi: PKBM Merdeka Diharapkan Mampu Dongkrak IPM
• KPU Banyuwangi Serahkan Berita Acara Vermin Bacaleg, 178 Orang Dinyatakan TMS
• Disambut Antusias Warga, Ratusan Pelari Terkesan Event Perdana "Banyuwangi Night Run"
• Bunga Edelweis Tumbuh Subur di Kaki Gunung Rante Banyuwangi
• Warga Banyuwangi Manfaatkan Sampah Plastik Multilayer untuk Bahan Pembuatan Bata Roster

Kasat Lantas Polresta Banyuwangi, Kompol Randy Asdar mengatakan, lintasan berbentuk S menggantikan sirkuit lama berbentuk zig-zag dan angka delapan yang telah dihapus.

Perubahan materi ujian mendapatkan SIM C itu dimaksudkan untuk memudahkan para pemohon supaya lulus. Menurutnya, lintasan berbentuk S lebih mudah dibandingkan dengan rintangan sebelumnya.

"Tetap ada rintangan yang akan dihadapi pemohon, karena pengurusan SIM C tidak hanya sekedar legalitas tapi juga kualitas, karena terkait keselamatan," ujarnya.

Sementara bagi para pemohon yang tidak lulus ujian, kata Randy, dapat mengikuti program latihan ujian praktik SIM (Lupis) di Satpas Polresta Banyuwangi.

"Bagi yang tidak lulus ujian praktik bisa ikut program Lupis sore hari setelah jam operasional Satpas. Nanti akan dilatih oleh para anggota agar lulus dan mahir naik sepeda motor," paparnya.

Berkendara di jalan raya yang diutamakan adalah keselamatan, bukan buru-buru apalagi ugal-ugalan. Dan itu bisa dilihat ketika praktik, pemohon cakap atau ugal-ugalan.

"Bahaya di jalan raya harus kita waspadai. SIM C tidak hanya sekedar legalitas tapi juga kualitas," tegasnya.

Batas kecepatan melaju di jalan raya utamanya perkotaan maksimal 40 km/jam. Sehingga ketika melakukan pengereman tidak secara mendadak dan panik.

Agar lulus ujian praktik SIM C, pemohon cukup menjaga ketenangan dan fokus dengan lintasan letter S serta petunjuk rambu yang terpasang.

Setiap ujian praktik akan diawali oleh petugas mengendarai sepeda motor, sekaligus memberikan contoh kepada para pemohon. (fat)