Sarina, warga Dusun Sumbersuko, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Kisah hidup Sarina, warga Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi ini, patut diacungi jempol dan patut dicontoh bagi orang.
Usianya sudah menginjak 63 tahun, kondisi kesehatannya pun sudah tak seperti dulu ketika masih muda. Terlebih ketika kedua kakinya sudah tak bisa lagi untuk berjalan semenjak peristiwa kecelakaan yang dialami Sarina di masa kecilnya.
Untuk berjalan, Sarina menggunakan kedua tangannya. Meski
demikian ia tak pernah patah semangat. Sarina tetap berjuang menjadi tulang
punggung untuk mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan ibunya.
Sarina mencari nafkah dengan bekerja sebagai jasa sol
sepatu di rumah yang ia tinggali tersebut. Itu ia lakoni demi mencari sesuap
nasi.
Setiap hari dia berharap ada orang datang ke rumahnya untuk
menjahit sepatu. Namun menurut Sarina, kian hari kian sulit, sudah jarang ada
orang yang menjahit sepatu di tempatnya, terlebih selama masa pandemi Covid-19.
“Orang yang datang untuk menjahit sepatu kesini tidak tiap
hari ada, terkadang hampir sebulan tidak ada orang kesini," ungkap Sarina.
Ia menceritakan, selama ini tinggal berdua dengan ibunya.
Rumah yang ia tingali berdiri di atas tanah milik kakaknya tersebut dulunya
masih berdinding bambu. Tapi sekarang sudah bertembok batako yang diproduksi Sarina
sendiri.
“Rumah ini dulunya gedek bambu, tapi sekarang sudah tembok.
Batakonya hasil bikinan saya sendiri. Meski kecil, bangunan ini saya dirikan
dari hasil jerih payah saya sendiri. Tidak ada bantuan ataupun campur tangan
dari pemerintah,” akunya.
Sarina mengaku pernah sekali mendapat bantuan saat gencar
gencarnya santunan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
"Tapi sekarang sudah tidak pernah lagi. Saya pernah
mengajukan bantuan ke kecamatan, tapi sampai saat ini belum ada kabar,"
keluhnya.
Meski demikian, Sarina tetap bersemangat menjalani
kehidupan sehari-hari. Apalagi perhatian tetangga sekitar sangat luar biasa
terhadap kelangsungan hidup Sarina beserta ibunya.
"Saya tetap semangat bekerja sebisa saya untuk hidup
saya sama ibu. Saya berterimakasih kepada tetangga sekitar yang masih
memperhatikan saya, dan memberi makan untuk saya dan ibu saya," ucap
Sarina. (fat)