Peserta BPJS mengantre di dalam Kantor BPJS Cabang Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Kondisi keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Banyuwangi menunjukkan trend positif.
Bahkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Wahyu Santoso memastikan tidak ada tunggakan yang belum terbayarkan ke rumah sakit maupun fasilitas kesehatan (Faskes) mitranya.
"Pembayaran sudah lancar dan tidak ada piutang. Klaim
yang diajukan, sudah dibayar sebelum jatuh tempo, sehingga tidak ada
klaim-klaim yang tertunda ataupun menunggak," kata Wahyu, Selasa
(14/12/2021).
Selama pandemi, klaim Covid-19 juga telah tertangani
seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, di tahun
2020, jumlah klaim rawat inap masih menjadi yang tertinggi. Terbanyak adalah
klaim untuk operasi sesar sebanyak 5.700 kasus, dengan menyerap anggaran Rp.
29,4 miliar.
Sementara di tahun 2021, operasi sesar mencapai 5.058
kasus, dengan biaya mencapai Rp. 25,992 miliar.
Perbandingan antara tahun 2020 dengan 2021, kata Wahyu,
kasus rawat jalan mengalami fluktuatif. Sepanjang 2020, kasus rawat jalan
cenderung mengalami penurunan.
“Per Januari 2020 mencapai 60.000 dan terus berangsur
menurun hingga Desember 2020 mencapai 42.000 kasus. Untuk rawat inap, dari
bulan Januari 2020 sebanyak 8.400 dan di Desember 2020 menurun menjadi 5000
kasus,” ucap Wahyu.
Pada tahun 2021, kasus rawat jalan di bulan Januari
mencapai 41.900 kasusu dan mengalami kenaikan di bulan Desember sebanyak 44.700
kasus. Sementara kasus rawat inap di bulan Januari tercatat sebanyak 5.000
kasus dan mengalami penurunan di bulan Desember menjadi 4.700 kasus.
“Kendati tidak memiliki tunggakan atau utang ke mitra,
BPJS berkomitmen tetap akan berupaya maksimal meningkatkan pelayanan terbaik
bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (fat)