Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Emy Wahyuni Dwi Lestari (tengah) saat memimpin hearing. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Komisi II DPRD Banyuwangi meminta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) untuk melakukan perbaikan data penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari, usai hearing menyusul aduan dari 51 warga Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, yang namanya hilang dari daftar penerima bantuan sosial (bansos).
"Data penerima bansos saat ini belum sepenuhnya
valid sehingga masih saja ada permasalahan di lapangan. Aduan yang masuk itu
sebagian besar terkait hilangnya data penerima bansos, ketidaksesuaian kriteria
dan penyalagunaan," ungkapnya.
Untuk kasus 51 warga Desa Barurejo, Komisi II meminta
kepala desa, camat, dan Dinsos melakukan evaluasi serta verifikasi data mereka.
"Jika memang berdasarkan kriteria mereka masih layak
menerima bantuan, datanya harus dimasukkan kembali, kalaupun ada yang dicoret
harus jelas alasannya," ucap Emy.
Menurut Emy, masalah data penerima bansos tidak hanya
terjadi di satu desa saja, wilayah lain pernah mengalami persoalan serupa. Ia
menilai kriteria kemiskinan sering berubah dan bersifat dinamis, sehingga perlu
adanya evaluasi secara berkala.
Evaluasi dan verifikasi harus dilakukan berkala untuk
menjamin keakuratan data yang lebih akurat, komprehensif. Langkah ini
diharapkan dapat memastikan penyaluran bansos tepat sasaran serta meminimalkan
masalah di lapangan.
"Kita minta pemerintah desa secepatnya melakukan
evaluasi data warga yang namanya hilang dari daftar penerima bansos,"
tegasnya.
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini
menyampaikan terima kasih kepada elemen masyarakat yang memfasilitasi pengaduan
warga terkait dengan penyaluran bansos.
"Terkait warga yang namanya merasa tercoret sebagai
penerima bansos, kita minta kepala desa untuk croscek ulang data, mungkin ada
kesalahan input dan lainnya," kata Henik. (fat)