Beberapa gerai rapit test menjamur di sekitaran menuju pelabuhan Ketapang. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Layanan rapid test antigen kembali menjamur di pinggir jalan nasional menuju Pelabuhan Penyeberang, Ketapang, Banyuwangi.
Persaingan antar gerai pun kian sengit untuk menjaring calon penumpang kapal fery yang akan menyeberang ke Bali di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi.
Tarif yang dipatok tiap gerai pun juga tidak sama. Ada yang
memasang harga rapid test Rp 60 ribu, ada juga yang pasang harga di papan
baliho lebih murah, yaitu Rp 50 ribu.
Persaingan belasan gerai layanan rapid test antigen dapat
dijumpai dari SPBU Farly dan di sekitar Pelabuhan Tanjungwangi, Ketapang,
berderet di sepanjang jalur nasional.
Di tiap gerai, tampak seorang pria berdiri di tepi jalan
untuk mengarahkan pengendara, baik roda dua dan empat yang hendak menyeberang ke
Bali, agar mengurus rapid test antigen di gerainya.
Rapid test antigen seolah menjadi ladang bisnis yang
menjanjikan. Tiap gerai seolah saling berlomba untuk mendapatkan klien sebanyak
- banyaknya.
Lanal Banyuwangi pernah turun tangan menertibkan rapid test
antigen yang menjamur beberpa waktu lalu. Saat itu Lanal bekerja sama dengan
pihak terkait termasuk Dinas Kesehatan Banyuwangi melakukan penertiban.
Pasca penertinban yang dilakukan Lanal dan Dinas Kesehatan
Banyuwangi, bisnis rapid test antigen sempat tiarap. Namun saat ini kembali
menjamur.
Merujuk keterangan Juru Bicara Satgas Covid-19 Banyuwangi,
dr Widji Lestariono, gerai yang memiliki ijin resmi berjumlah 4 unit. Dua
beroperasi di tepi jalan raya dan dua lagi di dalam areal pelabuhan.
"Di luar (tepi jalan) yang resmi milik Lanal
Banyuwangi serta klinik Anugerah. Untuk yang di dalam pelabuhan Sunlife dan
Shinta. Khusus yang di dalam pelabuhan ijinnya dari KKP," ujar dr Rio.(fat)