Liburan Akhir Tahun, Wisatawan asal Jakarta Meninggal di Gunung IjenPolsek Licin

Liburan Akhir Tahun, Wisatawan asal Jakarta Meninggal di Gunung Ijen

Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)

KabarBanyuwangi.co.id - Seorang wisatawan dikabarkan meninggal dunia usai melakukan pendakian di Gunung Ijen, Banyuwangi.

Kapolsek Licin, AKP Setiyo Widodo membenarkan kejadian meninggalnya seorang wisatawan di Gunung Ijen. Namun pihaknya tidak menerima laporan resmi tentang peristiwa tersebut.

"Ya, kita dapat informasi itu dari masyarakat, tapi laporan resminya ke Polsek hingga kini tidak ada," kata Setiyo, Sabtu (30/12/2023).

Baca Juga :

Berdasarkan informasi yang diterima Setiyo, korban sempat mengalami sesak nafas saat melakukan pendakian bersama keluarganya.

Korban akhirnya dibawa turun ke titik awal pendaki di Pos Paltuding. Bahkan korban sempat pingsan lalu dibawa ke Puskesmas Licin, sebelum dirujuk ke RS Yasmin Banyuwangi.

"Kronologi meninggalnya kita tidak tahu, termasuk identitasnya pun belum diketahui, tapi yang jelas infonya korban dibawa ke RS Yasmin," ucapnya.

Sementara versi petugas medis Puskesmas Licin menyebut, wisatawan bernasib nahas itu memang dibawa ke puskesmas, namun sudah dalam keadaan meninggal.

"Iya memang dilarikan ke UGD Puskesmas Licin, tapi sudah meninggal. Kebetulan saya yang menangani," kata Kepala Puskesmas Licin, dr. Nira Ista Dewi saat dikonfirmasi via selulernya.

Nira mengaku sempat memeriksa kondisi korban. Hasilnya, wisatawan asal Jakarta itu memiliki riwayat hipertensi. Petugas medis menyimpulkan penyebab meninggalnya korban diduga akibat serangan jantung.

"Kemungkinan karena serangan jantung, karena berdasarkan hasil pemeriksaan korban memiliki riwayat darah tinggi," kata Nira.

Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.30 WIB. Namun saat itu, pihak keluarga masih ingin memastikan dan meminta korban dilarikan ke rumah sakit.

"Keluarga meminta kejelasan lagi dan meminta dibawa ke RS Yasmin. Kita bantu dibawa ke Yasmin. Di Yasmin pun sama bahwa korban sudah meninggal dunia," tegasnya.

Atas kejadian ini, Nira mengimbau setiap wisatawan untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan pendakian di Gunung Ijen.

Bila memiliki penyakit bawaan seperti riwayat penyakit jantung dan hipertensi, sebaiknya lebih waspada ketika hendak mendaki di gunung yang memiliki ketinggian 2.443 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.

"Tour guide wajib mengimbau dan memberi tahu kepada setiap tamunya," imbaunya.

Terpisah, Kepala Pos TWA Kawah Ijen Sigit Haribowo melalui catatannya menjelaskan kronologi meninggalnya wisatawan tersebut.

Sigit menyebut korban pria berinisial BJ (64), asal dari Jakarta. Korban berwisata bersama beberapa keluarganya, Sabtu (30/12/2023) sekira pukul 02.00 WIB.

Korban sebetulnya tidak berjalan kaki ketika mendaki ke Ijen. Ia dengan istri menyewa ojek troli. Sedangkan anaknya menuju puncak dengan berjalan kaki.

Di tengah perjalanan tepatnya di pos 3, korban merasa lelah dan memutuskan untuk turun. Ia kembali putar balik dengan menyewa troli.

Ia diantarkan hingga ke warung yang berada di pos paltuding atau pos 1 tempat ticketing TWA Ijen. Tiba di warung, BJ turun dari troli dan sempat berjalan menuju ke kamar mandi.

Setelah dari kamar mandi, ia kembali duduk di depan warung. "Selama di warung BJ terlihat lemas, lalu ada yang melaporkan kondisi BJ ke petugas TWA Kawah Ijen," jelasnya.

Petugas pun menghampiri BJ untuk melihat kondisinya dan memberi pertolongan. Petugas sempat memberikan bantuan oksigen.

Namun kondisi korban melemah, hingga kemudian pingsan. Setelahnya korban pun dilarikan ke Puskesmas Licin. "Namun ketika tiba di puskesmas, BJ dinyatakan meninggal dunia," terangnya.

Informasi yang dihimpun petugas Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, korban dibawa ke salah satu rumah kerabatnya yang berada di Jl. Agus Salim Banyuwangi. Rencananya korban akan dimakamkan di Banyuwangi. (fat)