Salah satu peserta ketika paju dengan Gandrung Lina. (Foto: Budi Osing)
KabarBanyuwangi.co.id - Perhatian Pemkab Banyuwangi
terhadap kesenian Gandrung Terop sebagai akar Tari Gandrung Banyuwangi, cukup
serius. Menyusul pelatihan Gandrung Terop yang direncanakan akan digelar di
seluruh Kecamatan, juga digelar pelatihan penari khusus untuk pemaju Gandrung
atau penari laki-laki.
Pelatihan paju Gandrung yang dilaksanakan di Taman Wisata
Pancoran, Rogojampi pada Sabtu dan Minggu (19-20/6/2021), diikuti oleh 40 peserta. Merela merupakan
utusan masing-masing sanggar tari yang ada di Banyuwangi dan peserta umum.
Menariknya, pada acara penutupan pelatihan, seluruh peserta
diuji untuk tampil langsung berhadapan dengan 2 penari asli Gandrung Terop,
yakni Gandrung Lina dan Gandrung Lusi.
Panitia pelaksana, Suko Prayitno, menjelaskan, melalui
pelatihan seperti ini diharapkan akan muncul penari pemaju Gandrung professional,
mengerti tata aturan dalam paju Gandrung yang saat ini sudah mulai langka.
"Selain skill tari, pelatihan ini lebih menekankan kepada etika menari berpasangan. Ini penting, karena meski berpasangan ada tata aturan yang harus ditaati pemaju Gandrung," kata Suko yang juga pemilik Sangar Tari Gandrung Arum Cluring.
Salah satu pemateri, ketika memberi contoh paju
Gandrung kepada peserta. (Foto: Budi Osing)
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda dalam sambutan penutupan
menyatakan, kelangkaan penari pemaju Gandrung ini, sudah menjadi kegalauan kita
bersama. Oleh karena itu, rentetan pelatihan seperti ini akan terus dilakukan.
"Baik berbentuk pelatihan seperti ini, maupun
lomba-lomba paju gandrung. Semua, termasuk hasil pelatihan Sinden tempo hari,
akan kita gebyar bersama melalui Festival Gandrung Terop," ungkapnya.
(bud)