Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nasrun Pasaribu. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Sempat diduga korban pembunuhan, misteri penyebab kematian pria bertato burung Garuda yang ditemukan mengambang di Sungai Pandan Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi beberapa hari lalu, akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil penyelidikan serta otopsi yang dilakukan terhadap mayat pria bertato, Hendrik Irwanto (55), warga Dusun Sumbergroto, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono itu, dipastikan tewas karena terseret arus Sungai Pandan.
Luka-luka yang ada di kepala korban bukanlah akibat
kekerasan ataupun pukulan, melainkan karena terbentur benda-benda yang ada di
sekitar sungai, seperti batu.
Tim medis menyimpulkan bahwa tewasnya korban disebabkan pendarahan di dalam otak korban. Selain itu juga ditemukan adanya cairan yang masuk ke dalam saluran pernafasan, yang menandakan korban masih dalam keadaan hidup saat hanyut terbawa arus sungai.
"Berdasarkan tim forensik tidak ditemukan adanya
tanda-tanda kekerasan. Hasil penyelidikan barang-barang milik korban juga masih
ada dan lengkap yang ditemukan Resmob di sekitar wisata Atlanta, Desa
Kembiritan, Kecamatan Genteng," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol
Nasrun Pasaribu, Rabu (12/1/2022).
Nasrun menegaskan, korban tewas bukan karena dibunuh,
melainkan tewas karena terseret arus banjir Sungai Pandan saat buang hajat.
"Korban tidak bisa berenang saat buang air besar di sungai tersebut,
sehingga korban hanyut," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, kata Nasrun, pihak keluarganya juga
telah mengikhlaskan kepergian korban. " Berkasnya sudah ditandatangani
oleh keluarga korban dan menerima bahwasanya itu memang kejadian terhadap
masalah tersebut bukan merupakan tindak pidana," pungkasnya. (fat)