(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Peringatan Nuzulul Quran oleh Pemkab Banyuwangi diisi dengan khataman akbar dan upaya memberdayakan para hafidzah (perempuan penghafal Alquran). Dalam acara tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga menyerahkan bantuan usaha kepada para hafidzah terpilih.
Ipuk menyampaikan terima kasihnya kepada para penghafal Al-Quran di bawah binaan Jamiyyah Hifdzil Quran (JHQ) Banyuwangi, yang sudah menjaga Banyuwangi dengan doa-doa terbaik yang panjatkan.
“Tolong terus doakan kami agar
diberi kekuatan dan kelancaran memimpin Banyuwangi, mampu membawa kebaikan bagi
banyak orang. Bantuan usaha ini tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan
pengobanan dan doa tulus ibu-ibu semua. Mudah-mudahan bisa membantu
perekonomian keluarga, utamanya di masa pandemi ini,” papar Ipuk.
Dia mengatakan, Pemkab Banyuwangi
akan menyiapkan alokasi bantuan usaha untuk hafidzah secara lebih besar lagi ke
depan. Termasuk di dalamnya ada bantuan alat usaha dan berbagai pelatihan.
“Saya akan alokasikan nanti di
perubahan anggaran untuk pemberdayaan ekonomi para hafidz dan hafidzah.
Sekaligus bagian dari pemulihan ekonomi. Tentu juga untuk para pegiat keagamaan
lintas agama,” jelas Ipuk yang baru dilantik pada 26 Februari lalu.
Salah seorang hafidzah asal Desa
Bagorejo, Kecamatan Srono, Anis Fathonah (60), mengatakan, bantuan usaha akan
digunakan untuk membeli bibit sayuran. “Ini sangat membantu sekali,” kata Anis.
Anis bersama suaminya, Ahmad Rohani
mengurus sepetak lahan milik orang tuanya. Lahan itu ditanami padi dan beberapa
jenis sayuran. Hasil sayurannya biasanya dijual Anis ke Pasar Bagorejo.
Pengurus JHQ Banyuwangi merasa bersyukur,
para hafidzah binaannya mendapatkan bantuan usaha senilai Rp 50 juta.
“Terharu melihat beliau-beliau
menerima bantuan usaha. Sebab memang ada beberapa yang bekerja sebagai buruh
tani, buruh cuci, berjualan jajanan cilok, bahkan ada janda yang memiliki putra
berkebutuhan khusus,” ujar sekretaris JHQ Banyuwangi, Nikmaturrahmah.
“Yang patut diacungi jempol, meski
hidupnya sederhana, semangat untuk menjaga hafalan Al-Quran tidak pernah
kendor,” imbuhnya.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Wanita yang akrab disapa Nikmah ini
berharap, bantuan usaha tersebut benar-benar bisa dipergunakan sebaik-baiknya.
“Dari awal kami meminta agar bantuan ini bukan untuk konsumtif, melainkan
digunakan sebagai modal usaha untuk menaikkan taraf perekonomian,” tutur
Nikmah.
Menurut Nikmah, hafidzah yang
terpilih untuk mendapatkan bantuan ini telah disurvei langsung oleh pengurus
JHQ.
“Awalnya kami mendapatkan data
mereka dari koordinator JHQ di masing-masing wilayah. Setelah itu kami
mendatangi rumah mereka, sekaligus untuk silaturahmi dan mengetahui kondisi
perekonomian mereka sehari-hari,” terang Nikmah.
“Nah, ke depannya, setelah mereka
mendapatkan bantuan ini, kami akan rutin melakukan pemantauan di lapangan untuk
melihat sejauh mana bantuan ini berdampak terhadap peningkatan perekonomian
mereka,” imbuh Nikmah.
Untuk diketahui, para penghafal
Al-Quran ini tersebar di berbagai kecamatan di Banyuwangi. Di bawah binaan JHQ,
terdapat kurang lebih 400 hafidzhah dan 200 hafidz.
Sebelum pandemi Covid 19, mereka rutin melakukan pertemuan setiap triwulan untuk diskusi dan menambah wawasan agamanya. Namun selama pandemi terpaksa mereka tidak melakukan pertemuan, terutama dalam jumlah besar. (Humas/kab/bwi)