Kapal Angkatan Laut Singapura MV Swift Rescue masih siaga di Perairan Utara Pulau Bali. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pantauan citra radar satelit, dua kapal perbantuan dari Malaysia dan Singapura masih berada di Kawasan Perairan Utara Pulau Bali, Kamis (29/4/2021) siang.
Kapal MV Swift Rescue berbedera Singapura, sebelumnya berhasil mengidetifikasi secara visual KRI Nanggala-402 yang tenggela di kedalaman 838 meter, sekarang masih tampak berada di lokasi titik tenggelamnya kapal selam Nanggala 402.
Sementara Kapal MV Mega Bakti berbendera Malaysia, bersama
KRI Gusti Ngurah Rai dan KRI Oswald Siahaan, tampak masih berlayar di Utara
Taman Nasional (TN) Bali Barat yang sedikit lebih jauh dari lokasi tenggelamnya
KRI Nanggala 402.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad
Riad mengatakan, kapal penyelamat MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura
sudah tiba sejak Jumat (23/4/2021) merapat ke titik lokasi pencarian.
"Terkait dengan kapal-kapal dari negara sahabat, ini
ada MV Swift dan Mega Bakti dari Malaysia, hingga kini masih melakukan aktivias
sesuai rencana," ujar Riad dikutip pada konferensi pers, Jumat (23/4/2021)
lalu.
Hingga saat ini, proses evakuasi bangkai Kapal Selam
Naggala 402 yang terbelah menjadi tiga bagian di dasar laut, masih terus
diupayakan. Selain itu, sejumlah strategi masih disusun oleh TNI-AL dan Pemerintah Indonesia, untuk melakukan
proses evakuasi kapal dari dasar laut.
Keterangan Gambar : MV
Mega Bakti kapal Malaysia juga masih siaga di Perairan Utara Pulau Bali. (Foto:
Istimewa)
Pemerintah Indonesia juga sedang berkoordinasi dengan
ISMERLO, atau Organisasi Milityer International yang fokus pada penyelamatan
laut.
Hingga Rabu (28/4/2021) malam tercatat ada delapan kapal
yang ikut dalam proses operasi SAR Gabungan. Setelah berada di dekat titik
lokasi penggeamnya KRI Nanggala 402 selema beberapa hari, KRI Rigel terpantau sudah
kembali ke Pelabungan Tanjungwangi Banyuwangi dan sandar di samping KRI
Bontang.
Seperti diketahui, KRI Rigel bernomor lambung 993,
merupakan kapal andalan TNI Angkatan Laut, karena memiliki tekhnologi bawa laut
yang sangat canggih.
KRI Rigel juga merupakan kapal yang pertama kali berhasil
mengidentifikasi, bahwa KRI Nanggala 402 tenggelam di Perairan Utara Pulau
Bali, dengan metode Multibeam Sonar dan Magnetometer.
Selain KRI Rigel, KRI Dokter Soeharso yang membawa sejumlah
personil, juga terpantau kembali ke Dermaga Tanjungwangi, Banyuwangi. Selama di
Banyuwangi, kapal-kapal tersebut melakukan pengisian bekal ulang, maupun BBM
untuk melanjutkan operasi SAR berikutnya di Perairan Utara Bali. (man)