Perjalanan Panjang Jamil Segara Menjadi Bintang Film Bermodal Kemampuan Akting Otodidak (1)

Perjalanan Panjang Jamil Segara Menjadi Bintang Film Bermodal Kemampuan Akting Otodidak (1)

Jamil Segara, Bintang Iklan asal Licin Banyuwangi. (Foto: Dok. Pribadi)

KabarBanyuwangi.co.id – Berkarir di dunia entertainment, memang menjadi harapan setiap orang. Bahkan seorang anak yang hidup dan tinggal di lereng Gunung Ijen, tepatnya di Desa/Kecamatan Licin, Banyuwangi sudah lama memendam keinginan itu.

Dia adalah Jamil Segara, pria terlahir dengan nama lengkap Muhammad Jamil Rendra, 12 Desember 1980, mengasah kemampuan aktingnya secara otodidak saat masih tinggal di Banyuwangi. Berbagai lomba tingkat Desa hingga Kabupaten pernah diikutinya, hasilnya tidak mengecewakan.

“Saya memulai dengan ikut berbagai macam lomba di kampung halaman, sekitar tahun 2001. Dari lomba pop singer, lagu daerah Kendang Kempul hingga lomba top model. Ini semua saya ikuti, karena keinginan saya yang kuat menjadi pemain film,” ujar Jamil kepada KabarBanyuwangi.co.id, Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga :

Usaha tidak mengingkari hasil, itulah salah satu keyakinan Jamil saat menempuh berbagai tahapan hidupnya. Saat mengikuti Lomba Modeling tahun 2002, posisi Jamil sebagai Office-Boy. Namun tidak pernah punya rasa minder atau rendah diri, padahal harus bersaing dengan Lucky Perdana saat masih di Banyuwangi.

“Alhamdulillah, pada Lomba Top Model Sophie Martin Paris 2002, saya mendapat Juara 2 dan Lucky Perdana Juara 3. Tentu hasil lomba yang berlangsung di Gesibu, menjadi modal besar ke depan bagi saya,” tambah Bapak dua anak ini.


Shooting iklan terbaru Home Kredit, Minggu 18 - 24 Mei 2021 (Foto: Istimewa)

Riwayat pekerjaan yang pernah dilakoni Jamil sangat lengkap, mulai menjadi kuli bangunan, kernet angkot, reception di radio lokal di Rogojampi dan menjadi penyiar cadangan. Namun profesinya itu, tidak pernah menenggelamkan angannya untuk menjadi artis di Jakarta.

“Saya dari keluarga kurang mampu, sekolahpun tidak saya lanjutkan. Saya tidak ingin menjadi beban orang tua, makanya saya bekerja untuk membaiyai saya sendiri dan sebagian membantu orang tua. Sementara belajar formal, saya ikut program kejar paket. Namun saya tetap berlatih, berjuang dan berdoa agar kelak bisa hijrah ke Jakarta,” kata Jamil mengenang.

Kesungguhan dan keseriusan Jamil dalam merawat cita-citanya, diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mudah bergaul, ringan tangan dan tidak memilih-milih pekerjaan.

“Tahun 2002 akhir, ada teman yang mengenalkan saya dengan Mas Lukman Yani. Beliau adalah putra dari Bapak Brigjen TNI Abdul Kahfi almarhum, mantan Wagub DKI dan juga Pembina Ikawangi Pusat. Meski saya bekerja sebagai Ofice Boy, tetapi Mas Lukman Yani sangat mendukung setiap keinginan saya,” jelas Jamil.


Shooting Iklan layanan Masyarakat Kementrian AGRARIA BPN. (Foto: Istimewa)

Berkat dukungan dari keluarga Lukman Yani, Jamil tambah bersemangat ingin mewujudkan cita-citanya. Tahun 2003, Jamil diajak ke Jakarta. Pekerjaan yang ditawarkan menjadi sopir dari istri Lukman Yani, kadang juga mengantar almarhum Pak Kahfi ke lapangan golf.

“Saya merasa didukung penuh oleh Mas Yani, mulai saat saya lomba Modeling di Banyuwangi, Mas Yani dan ngajak karyawan lain melihat langsung. Tau keinginan saya, makanya saya langsung ditawari ke Jakarta dan saya iyakan,” tambah pria yang masih rajin membikin konten Youtube di tengah kesibukannya. (sen) Bersambung