(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi meluncurkan inovasi untuk mempermudah pelayanan kepada publik. Program yang diluncurkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tersebut adalah Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Laboratorium Lingkungan (Simpling) dan Green Living.
Ipuk menjelaskan, program Green Living merupakan program edukasi untuk menumbuhkan gaya hidup bersih dan sehat di kalangan warga. Program ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan untuk menanamkan budaya dan kepedulian terhadap lingkungan. Seperti Green to School (sekolah adiwiyata), Green to Village (Desa/Kelurahan Berseri), dan Green Islamic Boarding School (Ekopesantren).
“Lewat kegiatan tersebut kita
harapkan masyarakat bisa memiliki tanggung jawab besar dalam upaya pelestarian
lingkungan dan menuju pembangunan berkelanjutan,” kata Ipuk dalam peringatan
Hari Lingkungan Hidup 2021 yang digelar di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH),
Kamis (1/7/2021).
Selain itu, lanjut dia, edukasi
Green Living juga diwujudkan lewat layanan Bank Sampah Giat Keliling (Bagiak).
Layanan mobile (keliling) Bank Sampah mendatangi permukiman sehingga memudahkan
warga dalam menabung sampah.
“Banyuwangi juga melakukan program
menjaga mata air (Mentari). Program ini dilakukan lewat penanaman pohon berdaya
serap air tinggi di wilayah bantaran sungai. “Alhamdulillah, laporan dari DLH
menyebutkan total saat ini ada 8 juta pohon yang telah kita tanam,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLH
Banyuwangi Husnul Chotimah menjelaskan terkait aplikasi Simpling. Simpling
merupakan layanan jasa pengujian kualitas lingkungan yang berbasis digital.
“Ini cara kami menyiasati pandemi Covid-19
dengan melakukan pelayanan digital. Mereka yang ingin melakukan uji terkait
kualitas lingkungan bisa melakukan pendaftaran lewat web dan mengirimkan
samplingnya via jasa pengiriman,” kata Husnul.
Simpling adalah aplikasi pelayanan
laboratorium yang telah berbasis web. Perusahaan yang ingin melakukan uji kualitas
lingkungan cukup melakukan pendaftaran dan mengisi datanya lewat aplikasi.
“Tidak hanya itu, para pengguna
jasa juga bisa melihat sejauh mana proses pengujian samplingnya berdasar time
line yang ada dalam fitur. Misal, hari ini sudah sejauh apa prosesnya. Hasilnya
nanti akan kami kirimkan via email,” kata Husnul.
Husnul menambahkan, dengan inovasi
Simpling tersebut, Laboratorium DLH Banyuwangi menjadi laboratorium DLH pertama
di Jawa Timur yang telah menerapkan Laboratory Information Management System
(LIMS).
“Se Indonesia, baru tiga
laboratorium yang sudah menerapkan LIMS ini. Yakni laboratorium Tanah Bumbu,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan; Kabupaten Bandung, Jawa Barat; dan
Kabupaten Banyuwangi,” kata Husnul.
Husnul menyebut, selain melayani perusahaan di Banyuwangi, laboratorium DLH Banyuwangi juga melayani beberapa perusahaan beberapa daerah di eks karesidenan Besuki. “Layanan kami juga menyasar hingga Bali,” pungkasnya. (Humas/kab/bwi)