Salah satu peserta Lomba Patrol 2021 saat tampil pada Babak Penyisihan. (Foto: Istimewa)
KabarBanbyuwangi.co.id - Meskipun cuaca hujan tidak kunjung mereda, hingga tempat penyelenggaraan Lomba Patrol 2021 dipindah dari Panggung Omprok Gandrung ke Rumah Adat Utama, namun antusias peserta dan supporter dari 3 peserta patrol yang tampil tetap semarak dan bersemangat.
Menurut Wowok Meirianto, Founder Waroeng Kemarang di Jl. Perkebunan Kalibendo KM. 5 Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah, bahwa musik patrol bukan lagi sekedar musik keliling kampoeng penggugah sahur, tetapi sudah menjadi sebuah kesenian tradisional yang menjadi hiburan (entertainment), bagi masyarakat dan bisa dijual atau dipertontonkan kepada turis lokal, nasional, serta internasional.
Pernyataan tersebut disampaikannya, ketika baru usai
penampilan Babak Penyisihan pertama, dengan menyuguhkan 3 group peserta,
pada Sabtu (24/4.2021) malam usai sholat
taraweh.
Peserta pertama yang dari group Blarak Sempal Lateng,
membawakan lagu religi bahasa Using dengan timpalan khas patrol, sangat rancak
dan renyah. Disusul penampilan group Laras Wangi Glagah, dengan lagu-lagu karya
dan arransemen sendiri.
Sajidi, pimpinan group dan pemilik Sanggar Laras Wangi ini,
mampu menghibur dan membuat penonton bertepuk tangan sangat meriah.
Teriakan supporter semakin kuat, ketika group nomer undi 3,
Mbah Gandrung dari Singojuruh tampil di panggung. Dengan koreo penguasaan
panggung, gerakan dan tarian pemain musik sambil memainkan alat musiknya serta
peralatan perkusi yang diberi hiasan khas ular kepala Gatut Kaca, yang begitu
mempesona.
Keterangan Gambar : Ketua DKB, Hasan Basri saat mengapresiasi Lomba Patrol yang diselenggaran non pemerintah. (Foto: Istimewa)
Ketua Dewan Kesenian Belambangan (DKB), Hasan Basri dalam sambutannya
mengatakan, bahwa dukungan terselenggaranya lomba atau festival seni dan budaya
Banyuwangi seperti yang dilakukan oleh Waroeng Kemarang, diharapkan, agar
pelestarian dan perkembangan seni dan budaya Banyuwangi dapat tumbuh dan
berkembang dari masyarakat itu sendiri, tidak semata-mata hanya diselenggarakan
oleh Pemerintah.
DKB juga memberikan appresiasi kepada Waroeng Kemarang,
KOPAT (Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi), GBOT (Gesah Boso Osing Tulen),
dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) bersama-sama mendukung dan
menyelanggarakan acara Lomba Patrol 2021 ini, yang sebelumnya diselenggarakan
oleh Dinas Kebudayaan dan Paiwisata (Disbudpar) Banyuwangi.
Lomba Patrol 2021 kali ini, diikuti oleh 13 group peserta,
dan ditampilkan setiap hari Sabtu dan Minggu selama Bulan Ramadhan di Waroeng
Kemarang. Pada babak Final 5 group terbaik akan diadakan pada tanggal 8 dan 9
Mei 2021 mendatang, jam 20:00 sampai 21:00.
Pecinta musik patrol atau musik tradisional perkusi bambu
Banyuwangi, dapat hadir menonton sambil menikmati menu makanan tradisional khas
Using Banyuwangi. Penonton juga bisa memilih tempat, dari pondok-pondok di tepi
sawah, di panggung terbuka Omprok Gandrung di halaman depan paglak, atau di
Rumah Adat Utama.
Dewan Juri yang terdiri dari berbagai latar belakang ahli seni budaya seperti Seni Musik Modern, Perkusi, Akademisi, Tari dan Karawitan, serta Budayawan, diharapkan mampu memilih group terbaik secara fair sehingga lahir musisi-musisi Patrol handal sebagai seni tradisional yang menghibur (entertainment) bagi masyarakat dan turis yang datang ke Banyuwangi, tidak lagi sekedar penggugah sahur.
(Penulis: Wowok Meirianto, Founder Waroeng Kemarang, Desa
Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi)